TANAH KARO – SUMBER
Gunung Sinabung kembali menggeliat, Rabu (25/05/2016). Sejak pukul 10.00 hingga 14.30 WIB telah terjadi tiga kali erupsi yang disertai awan panas guguran (APG).
Ketinggian kolom debu erupsi mencapai 2000 meter dan luncuran awan panas teramati hingga mencapai 1500 meter yang mengarah ke kota wisata Berastagi.
Untuk mengantisipasi jatuhnya korban susulan, warga Desa Kuta Tengah, Kecamatan Simpang Empat yang terletak di radius 5 Km dari puncak Gunung Sinabung, dihimbau untuk segera meninggalkan lokasi desa. Karena, aktivitas Sinabung hingga kini masih tergolong tinggi.
Penegasan itu disampaikan oleh Dansatgas Tanggap Darurat Erupsi Sinabung Letkol (Inf) Agustatius Sitepu bersama Wadansatgas AKBP Pangasian Sitio S.Ik kepada warga desa tersebut saat melakukan patroli ke desa-desa di zona merah Sinabung bersama personil masing-masing, Rabu (25/05/2016).
Dikatakan, dari 140 Kepala Keluarga (KK) yang sebelumnya menetap di desa itu, masih ada 30 KK lainnya yang mencoba-coba masuk ke dalam kawasan desa meski situasi dinyatakan darurat. Dikhawatirkan, desa tersebut berpotensi terkena material jatuhan letusan, karena berada di bagian Tenggara bukaan kawah gunung.
“Kadang-kadang warga yang sudah dievakuasi masih juga mencoba-coba masuk ke desanya. Kita akan segera pasang portal sekunder dan primer. Sebab, ada juga warga yang tak mau mendengar himbauan petugas dan pemerintah,” ujar Agustatius Sitepu yang juga menjabat Dandim 0205/TK.
Dijelaskan, portal sekunder berupa portal besi yang akan dipasang di setiap desa yang masuk zona merah. Sedangkan untuk desa yang sangat rawan seperti Desa Gamber, akan dipasang portal primer berupa tembok semen setinggi 30 – 40 cm dengan ketebalan 3 – 4 batu bata. Agar kendaraan roda empat maupun roda dua tidak dapat masuk.
“Ada beberapa titik desa yang sangat rawan akan kita pasang portal primer. Warga desa yang sudah dievakuasipun masih juga mau ke desanya. Jadi tolong, agar jangan memasuki atau beraktivitas di zona larangan,” pinta mereka.
Sementara, Wadansatgas AKBP Pangasian Sitio S.Ik yang juga menjabat Kapolres Karo menambahkan, warga masyarakat harus mendengar dan menaati himbauan dari petugas. “Jangan sampai ada korban jiwa lagi, karena nyawa sangat berharga daripada harta benda. Taatilah himbauan dan larangan dari petugas dan pemerintah,” himbaunya.
-
PARDI SIMALANGO