TANAH KARO – SUMBER
Akademisi Universitas Sumatera Utara (USU) Drs. Wara Sinuhaji MHum dan Dr Suprayitno ingin membangkitkan semangat Karo untuk melanjutkan studi doktor (S3) ke University Sains Malaysia (USM) Pulau Pinang Malaysia dengan program beasiswa.
Serangkaian program ini sudah tentu sangat membutuhkan pemangku kebijakan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo, membuat kedua akademisi ini menyambangi kantor Bupati Karo, Senin (12/8/2019). Keduanya diterima langsung oleh Bupati Karo Terkelin Brahmana SH.
Menurut Dr. Suprayitno, kehadiran mereka untuk menginformasikan kepada Bupati Karo terkait rencana kedatangan Guru Besar Arkeologi dari Pusat Penelitian Arkeologi Global Pulau Pinang Malaysia, Prof Dato Dr Moktar Saidin dan World Heritage UNESCO ke Medan dan dilanjutkan ke Karo.
“Atas rencana kedatangan Guru Besar Arkeolog ini, saya bersama Pak Wara Sinuhaji berkoordinasi dengan Bupati Karo agar membuat kerja sama dengan Pemkab Karo nantinya,” terang Suprayitno.
Dijelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mengupayakan Cagar Budaya di Karo dapat diperjuangkan menjadi World Heritage (warisan budaya peringkat dunia) dari UNESCO dan hal ini situs di Desa Limang, Kecamatan Tigabinanga, sekaligus membangun industri pariwisata berbasis kepada warisan budaya berkualitas dunia di daerah ini.
Wara Sinuhaji menambahkan, dalam membangkitkan semangat Karo, dia mengharapkan kerjasama dunia pendidikan dalam hal mengumpulkan perwakilan para guru dari daerah ini untuk menjadi peserta, demi menuju Karo Warisan Dunia. “Rencana, tanggal 25 Agustus 2019 mendatang, pihak Cagar Budaya Malaysia akan berkunjung ke Karo. Ini masih informasi, jika ada perubahan segera diberitahukan ke Pemkab Karo,” kata Wara.
Disamping itu, Wara Sinuhaji turut menyinggung pro-kontra pembangunan jalan tol Medan – Berastagi, bahkan beragam kritikan sesuai informasi beredar belum terealisasi. Menurutnya, harus dibuat terobosan agar pemerintah pusat memperhatikan Karo, dengan cara tetap komitmen, eksis dan jangan bosan.
“Dalam mewujudkan jalan tol Medan – Berastagi atau dalam bentuk tiang pancang yang didengungkan selama ini oleh Ikatan Cendekiawan Karo Sumatera Utara (ICKSU), Komisi D DPRD Sumut dan Pemkab Karo, bukan semata tanggung jawab Pemkab Karo sendiri, itu adalah semua stakeholder dan pemangku kebijakan lintas pemerintah daerah terkait, lintas propinsi dan lintas pusat,” sebutnya.
Menyahuti hal itu, Bupati Karo mengapresiasi bentuk kepedulian kedua tokoh USU ini. “Kita dukung, jika memang arkeologi dari Malaysia datang ke Karo, apalagi mengangkat budaya Karo dan mempromosikan ke dunia internasional, ini luar biasa patut kita puji,” jelasnya.
Sementara, terkait wacana jalan tol, Terkelin mengaku sependapat dengan Wara Sinuhaji. “Apa yang bisa dilakukan akan kami lakukan, walaupun Karo interkoneksi 11 kabupaten Sumut/Aceh, kita tetap perjuangkan semampu kita. Memang banyak kendala, tapi kalau kita tulus, saya yakin akan membuahkan hasil,” tutupnya.
- PARDI SIMALANGO