MEDAN -SUMBER
Ibadah kurban memiliki tiga makna utama bagi umat Islam yang digelar pada Idul Adha. Makna pertama adalah mendekatkan diri kepada Allah, kedua adalah mengajarkan saling berbagi kepada sesama dan ketiga menguji keikhlasan sekaligus menjauhkan diri dari sifat tamak.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi usai menyaksikan penyembelihan sapi kurban di halaman Mesjid Daarul Azhar Jadid, Komplek Perumahan Villa Gading Mas, Jl. Bajak 2, Kelurahan Harjosari II Medan Amplas, Minggu (5/10).
Erry menyatakan, ibadah kurban bermula dari kisah Nabi Ibrahim yang diperintahkan Allah menyembelih anaknya, Ismail, melalui mimpi. Dengan perasaan resah, Nabi Ibrahim kemudian menceritakan mimpi kepada isterinya. Demi mendekatkan diri kepada Allah, isteri Nabi Ibrahim menyatakan ikhlas. Saat ingin Nabi Ibrahim ingin menyembelih, Allah mengganti Ismail dengan hewan kurban. Kurban tersebut menguji keikhlasan Nabi Ibrahim.
“Dari keteguhan dan ketabahan hati Nabi Ibrahim, umat Islam dapat menarik tiga makna berkurban. Pertama, kurban bermakna mendekatkan diri kepada Allah. Dengan berkurban manusia menyerahkan segalanya kepada Sang Khaliq dengan kesunggguhan. Seperti halnya Nabi Ibrahim yang mengikhlaskan Ismail, putra paling dicintainya untuk dikurbankan. Ini merupakan bentuk penyerahan dirinya kepada Allah,” jelas Erry.
Kedua, sebur Erry, berkurban mengajarkan manusia untuk berbagi kepada mukmin lain yang kurang mampu. Allah mempunyai alasan untuk memerintahkan manusia berkurban. Dengan adanya kurban kaum muslim yang kurang mampu ikut merasakan indahnya Islam.
“Dan ketiga, dengan berkurban keikhlasan manusia diuji dari sifat rakus dan tamak akan harta benda yang disenangi saat dunia. Kurban berarti menyerahkan apa yang kita cintai dan kita sayangi dalam bentuk harta yang kita miliki,”ujar Erry.
Dalam kesempatan tersebut, Erry juga menghimbau panitia kurban untuk tidak menggunakan wadah plastic berwarna hitam untuk menghindari daging kurban terkontaminasi dampak zat kimia berbahaya.
“Kita mendapat informasi bahwa plastik kresek hitam sebagian didaur ulang dari bahan limbah. Kurang sehat sebagai wadah pembungkus kurban. Sebaiknya gunakan plastik putih yang bening untuk membungkus daging,” saran Erry.
Sementara pantia kurban Badan Kenadziran Mesjid (BKM) Daarul Azhar Jadid, H. Diurnawan QP mengatakan, hewan kurban yang disembelih sebanyak 20 ekor sapi dan 1 ekor kambing. Hewan ini adalah kurban seratusan lebih warga sekitar, termasuk keluarga Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi.
“Daging kurban dibagikan kepada 1.300 warga kurang mampu di sekitar masjid yang sebelumnya telah mendapat kupon,” ujar Diurnawan. (SB 06)