SUMUTBERITA.com, Karo – Wakil Bupati Karo Theopilus Ginting mengatakan, program Kopi Nande telah berpartisipasi membantu pembangunan desa di Karo. Berkaitan dengan hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo akan selalu mendukung upaya Kopi Nande dalam mendorong peningkatan peran perempuan dalam kepemimpinan.
“Terima kasih kepada Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) dan Lutheran World Relief (LWR) yang telah mendukung pembangunan di Karo melalui program Kopi Nande,” tutur Theopilus Ginting saat memberi arahan di acara Lokakarya Kopi Nande di Aula Kantor Bupati Karo, Rabu (14/7/2021).
Ia menyebut, program ini telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Karo, khususnya di desa binaan dengan program pembinaan kaum perempuan dan juga dalam rangka meningkatkan perekonomian dan menjaga kelestarian lingkungan dengan program Bank Sampah.
Menurutnya, project Kopi Nande secara nyata telah memberi perubahan bagi masyarakat khususnya perempuan dan anak. Kamar mandi dan toilet yang dibangun di lima desa yakni Bulanjulu, Bulanjahe, Lingga, Simpang Empat dan Penampen, telah memudahkan masyarakat dalam mengakses air bersih dan melakukan aktifitas sehari-hari seperti mandi, mencuci pakaian dan mencuci piring.
“Masyarakat juga mengaku bahwa kegiatan rutin gotong royong membersihkan desa dan mengelola sampah telah meningkatkan kesadaran mereka terhadap pentingnya hidup bersih dan sehat,” jelas Theopilus.
Hal ini turut menjadi perhatian Direktur Eksekutif PKPA, Keumala Dewi. Menurut Keumala, pengalaman dan masukan masyarakat selama mengikuti program Kopi Nande berperan penting bagi PKPA dalam mengembangkan program ini setiap tahunnya.
“Semangat masyarakat dalam memberikan ide baru dan dukungan pemerintah yang proaktif menjadi nilai tambah tersendiri bagi program ini,” ujar Dewi.
Senada, Ade Sudiarno selaku Country Director LWR mengatakan, lokakarya ini bertujuan untuk menghimpun pembelajaran baik. Diharapkan, hal ini dapat terus ditingkatkan dan direplikasi di desa-desa lain.
Untuk diketahui, project Kopi Nande telah dimulai sejak tahun 2018 hingga tahun 2021. Proyek ini dilaksanakan di lima desa yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas perempuan dalam peran kepemimpinan, meningkatkan akses untuk mendapatkan infrastruktur sanitasi yang lebih baik, serta menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
- PARDI SIMALANGO