SUMUTBERITA.com, Karo – Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang menerima audensi DPC Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Karo di ruang kerjanya, Rabu (2/2/2022). Pertemuan ini untuk mensinergikan program-program APTI Karo dengan Pemkab Karo demi menunjang kesejahteraan petani tembakau.
Cory mengharapkan bahwa perlu ada gebrakan pemberdayaan bagi petani tembakau Karo. Dimana selama ini, diketahui para petani berjuang sendiri menjaga eksistensi produk pertanian tembakau yang mereka usahakan.
Ia menjelaskan, berdasarkan Peraturan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) No. 230/PMK.07/2020 tentang Dana Bagi Hasil (DBH) cukai hasil tembakau Tahun Anggaran (TA) 2021, Kabupaten Karo mendapatkan DBH cukai tembakau sebesar Rp. 662.233.000.
Disamping itu, dari DBH cukai tembakau yang diterima Pemkab Karo sebesar 50%, dialokasikan ke dinas terkait. Kemudian dialokasikan ke petani tembakau sebesar 15%. “Saya harap ini bisa tepat sasaran melalui DPC APTI Karo dalam bentuk program pendampingan dan pemberdayaan,” harap Cory.
Menurutnya, tembakau sebagai salah satu komoditas, layak menjadi perhatian utama pemerintah. Sebab, kata dia, tembakau mempunyai potensi ekonomi dan bisnis yang sangat besar.
“Dulu kita dikenal karena jeruk manis. Bahkan baru-baru ini jeruk manis Liang Melas Datas berhasil menggugah Bapak Presiden RI membantu masalah kita disana. Kenapa tidak, kedepannya Karo punya branding tembakau dan kopi terbaik se-Indonesia? Kita punya alam yang luar biasa mendukung untuk membudayakan duduk ngopi sambil menggulung rokok dari tembakau lokal?,” cetusnya.
Sementara, Ketua DPC APTI Karo Roin Andreas Bangun didampingi Sekretaris Henrico Sembiring, Bendahara Donny Alif Perdana dan Anggota Ekin Sura Tarigan mengungkapkan, dukungan moril dan materil dari Pemkab Karo sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produk pertanian tembakau Karo.
Menurutnya, APTI dan pemerintah adalah satu kesatuan. Bila bersinergi dalam pengelolaan komoditas tembakau Karo, akan memberi dampak luar biasa bagi pembangunan dan pemasukan daerah.
“Tembakau adalah salah satu komoditas non tambang dan sektor non pajak yang membantu negara tetap bernafas lempang sampai saat ini. Bukan tidak mungkin tembakau juga jadi sumber energi utama pembangunan fisik, psikis, dan ekonomi di Karo kedepannya,” tegasnya.
- PARDI SIMALANGO