TANAH KARO – SUMBER
Perhelatan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak di Karo baru saja usai. Syahmidun Sitepu sabagai salah satu kontestan, akhirnya terpilih menjadi Kepala Desa (Kades) Gongsol, Kecamatan Merdeka.
“Kemenangan ini tentunya menjadi kemenangan seluruh warga Desa Gongsol. Kepercayaan ini akan menjadi bekal untuk melaksanakan tugas dan amanah kedepan,” ujar Syahmidun Sitepu saat ditemui SUMUT BERITA usai gelaran Open House (syukuran) di Berastagi Cottage, Senin (31/10/2016).
Menurutnya, sesuai visi dan misi yang telah diusung sebelumnya, pihaknya akan memprioritaskan Desa Gongsol sebagai Desa Agrowisata. Mengingat letak geografis Desa Gongsol yang berada di kawasan objek wisata vital yakni Bukit Gundaling, yang sepertiga bagian adalah wilayah mereka.
“Bukit Gundaling akan menjadi aset besar jika ditangani dan dikelola secara baik dan bijak. Disamping terletak di kawasan wisata, warga Desa Gongsol juga mayoritas bermata pencaharian bertani. Perpaduan sektor pariwisata dan pertanian akan menjadikan desa ini menjadi desa agrowisata,” paparnya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya mengharapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo dapat memberikan prioritas dan bersinergi dengan pemerintahan Desa Gongsol. “Contohnya, dengan memberdayakan wadah kepemudaan untuk mengaplikasikan keahliannya masing-masing di bidang pariwisata,” pungkasnya.
Dijelaskan, Desa Gongsol sebagai kawasan pintu masuk ke kawasan Bukit Gundaling, tentunya dibutuhkan peningkatan minat wisatawan untuk berkunjung. Untuk itu, ia juga berharap perhatian Pemkab Karo untuk dapat memberdayakan Karang Taruna Desa Gongsol dalam hal pengelolaan.
“Jika Pemkab Karo dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karo mau memberikan fasilitas untuk pengelolaan dan pelestarian Bukit Gundaling, kita akan bersedia. Daripada dikelola oleh perorangan, lebih baik diserahkan kepada kita,” jelasnya.
Sementara di bidang pertanian, pria yang akrab disapa Midun ini, meminta Pemkab Karo untuk dapat memberikan bantuan berupa pembuatan green house kepada warga Desa Gongsol. Mengingat 80 persen warga desa ini bermata pencaharian petani, namun mereka bertani diluar kawasan desa.
Seperti diketahui, green house yakni bangunan berkerangka atau dibentuk menggelembung, diselubungi bahan bening atau tembus cahaya yang dapat meneruskan cahaya secara optimum. Gunanya, untuk produksi dan melindungi tanaman dari kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman.
“Saya pikir ini menjadi salah satu cara untuk mewujudkan desa ini menjadi desa agrowisata. Mengingat lahan pertanian di desa kita tidak ada, jadi kita butuh green house itu agar lahan yang dipersiapkan nantinya dapat digunakan warga meski terbatas,” jelas Midun.
Disisi lain dari sektor pertanian itu, lanjutnya, dapat memberikan kesan tersendiri bagi pengunjung nantinya. “Produk pertanian berupa wortel, kol bunga, brokoly, seledri daun (daun sop-red), bawang prei dan lainnya, tentu dapat langsung dibeli wisatawan di areal pertanian warga. Pasti akan lebih segar dibanding dibeli di kota asal pengunjung,” tutupnya.
- PARDI SIMALANGO