LAPORAN : JOHN GINTING – KABANJAHE
Pasca Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar yang kini menjadi sorotan Nasional hingga pembahasan pemerintahan pusat akibat di berbagai Daerah termasuk Kabupaten Tanah Karo tertulis plang di Sentral Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) SOLAR HABIS membuat para kalangan sopir yang kenderaannya mengunakan Solar mengeluh sebab pengusaha SPBU menjual BBM kepada konsumen yang mengunakan jeregen sehingga para Dump Truk, L 300 terpaksa berhenti bnerhari-hari di galon sampai masuk pemasok Solar ke SPBU.
“Masak Pengusaha SPBU lebih mementingkan konsumen pakai jeregen dari pada kenderaan kayak kami ini (Dump Truk) yang seharusnya mengantarkan barang tidak terlambat tujuan tapi karna minyak habis terpaksa kami nginap berhari-hari menunggu datang pemasok Mobil Pertamina jenis Solar ke-galon ini, “ kata Hasudungan Silalahi (43) warga Medan tujuan Aceh Tenggara di SPBU Halilintar Sumbul Kabanjahe yang mobilnya nginap karena kehabisan Solar.
Sejumlah SPBU di Karo bebas menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Bio Solar dan Bensin terhadap pelanggan yang mengunakan jerigen yang langsung bermuat diatas kenderaan Cold Diesel sebagai pengangkut. Dari data Wartawan terlihat seperti yang terjadi di SPBU No 14.211.237 Jln Siantar Kabanjahe Lau Dah Kab Karo Sumut, pihak SPBU ini mengisi ribuan liter BBM jenis Solar dan bensin ke jerigen muatan Mobil Colt Diesel BK 8418 SE, Kamis dinihari ( 25/4) sekira pukul 02.30 Wib.
Efendi Sembiring (42) warga Desa Mertellu Kec Lau Baleng selaku supir kenderaan pengangkut BBM, kepada sejumlah wartawan, Kamis (25/4) mengaku bahwa BBM yang diangkutnya akan dibawa ke Kecamatan Lau Baleng Kab Karo. Dari pengakuan Sembirng muatan BBM yang baru diisi oleh karyawan SPBU ke wadah jerigen muatannya sebanyak 60 buah berjumlah 1.800 Liter minyak.
Sembiring merincikan, bahwa dari 60 jerigen, 57 berisi BBM jenis Bensin dan 3 jerigen berisi Bio solar. Sesuai penuturannya, BBM bensin tersebut akan diecer oleh Big Bosnya bernama Maju Pinem dan Ramlan Ginting di Kecamatan Lau baleng. Sedangkan BBM jenis Bio solar khusus untuk industri kecil seperti mesin gilingan padi, traktor dan jetor.
Transaksi BBM bersubsidi tidak hanya terjadi di SPBU Lau Dah, akan tetapi hal yang sama juga terlihat di SPBU No. 14.221.241 Jln Jamin Ginting Simpang Tiga Mesjid Raya Kabanjahe, Minggu dini hari (21/4) sekira pukul 04.00 Wib. Pada saat itu, 1 unit colt Diesel berlogo ALFREDO BK 8158 SH, bermuatan ratusan jerigen gagal transaksi BBM Bersubsidi akibat sejumlah wartawan investigasi ke lokasi SPBU.
Menurut keterangan supir Alfredo bermarga Tarigan warga Desa Lau Mulgap Kec Mardingding Kab Karo, BBM yang hendak diisinya akan dibawa ke Kecamatan Mardingding Karo. Namun dia mengherankan, karena tiba-tiba manejer SPBU Edy Sembiring mengcansel pengisian BBM ke ratusan jerigen muatannya. Menurut Tarigan, SPBU Simpang Tiga, merupakan Langganan tetap mereka untuk mengisi BBM jenis Bio Solar dan Bensin.
Dia (supir) mengatakan bahwa penggunaan BBM muatannya tidak diketahuinya, karena dirinya hanya sebatas supir yang disuruh tokeh nya warga Desa Lau Kasumpat Kec Mardingding Kab Karo. Namun beberapa sumber mengatakan, bahwa BBM yang dimuat Alfredo khusus jenis Bio Solar disebut-sebut ke Industri, seperti alat berat, pabrik. Paling ironisnya, BBM solar yang diboyong mereka ke Kec Mardingding diisukan termasuk untuk BBM alat berat penenbangan kayu di Desa Rimo Bunga Kec Mardingding Kab Karo.
Edi selaku pengusaha SBPU no.14.221.241 Jalan Jamin Ginting, Simpang Tiga Mesjid Raya Kabanjahe ketika ingin di konfirmasi sejumlah wartawan, Jum’at (26/4) tidak banyak berkomentar.,” minyak itu akan dibawa ke daerah jauh seperti, Lau Balag, Mardinding perbatasn Karo-NAD dan ada surat dari Kepala Desa serta Camat setempat,” ujar Edi singkat sembari pergi meninggalkan wartawan.