TANAH KARO – SUMBER
Pilkada Karo yang akan digelar 9 Desember mendatang, dipastikan berlangsung ketat, mengingat Pilkada tahun 2015 hanya satu putaran. Tak pelak lagi, Pilkada Karo mulai dipanaskan dengan hilangnya sejumlah stiker dan spanduk bakal calon (balon) bupati.
Sejumlah spanduk dan stiker bergambar balon bupati Karo dari jalur perseorangan, Cuaca Bangun SE Ak SH M.Si MH yang dipasang di berbagai tempat strategis dirusak orang tak dikenal bahkan ada yang ‘menghilang’ dari tempatnya. Muncul dugaan, hilang atau rusaknya spanduk-spanduk dan stiker tersebut karena dicuri atau di sabotase lawan politik mereka.
Domastor Ginting selaku Ketua Tim Pemenangan mengaku heran atas hilangnya beberapa spanduk dan stiker bertuliskan balon Bupati Karo Cuaca Bangun yang dipasang di sejumlah tempat. Bahkan menurut dia, ada spanduk Cuaca Bangun di Kecamatan Tiga Panah, Tiga Binanga, Kabanjahe dan Berastagi yang diduga sengaja dirusak.
“Ada spanduk kami yang dirusak. Terus, spanduk-spanduk kami juga banyak yang hilang,” ujarnya kepada sejumlah wartawan di Sekretariat Pemenangan Cuaca Bangun, Jalan Pahlawan Kabanjahe, Kamis (4/6/15).
Domastor Ginting mengaku tidak tahu siapa yang menurunkan dan merusak spanduk-spanduk itu. Padahal menurut dia, isi spanduk milik mereka tidak mendiskreditkan atau menyudutkan pihak manapun. Menurutnya, spanduk dan stiker mereka hanya berisi pesan perkenalan atau sosialisasi diri.
“Spanduk kami tidak menyudutkan siapapun. Spanduk hanya berisi profil dan bergambar wajah cabup Cuaca Bangun. Kami mengedepankan isi spanduk yang bisa mencerahkan masyarakat. Dan ada lagi spanduk yang berisi ajakan uji psikotes terhadap calon-calon lain, sebagai azas transparansi kualitas.
Dengan uji karakter, akan diketahui karakter masing-masing kandidat, mulai dari cara berpikir analitis, berpikir konseptual, inovasi, perencanaan dan organisasi kerja, motivasi berprestasi, kepemimpinan, kontrol dan monitor, pengembangan bawahan, kematangan emosi, hingga hubungan antar pribadi dan integritas,” ujar Domastor.
Dikatakan, lokasi pemasangan spanduk dan stiker atas persetujuan pemilik bangunan. Tidak ada pemasangan stiker dan spanduk tanpa seizin pemilik bangunan, kecuali di seputaran jalan raya. Di warung-warung kopi juga terpasang, tetapi atas persetujuan pemilik warung.
Hilangnya spanduk-spanduk dan stiker tersebut, katanya, terjadi di belasan titik. Dia meyakini, pihak yang mencopot spanduk bergambar Cuaca Bangun bukan petugas Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) Pemkab Karo melainkan oknum-oknum tertentu.
Sementara, balon Bupati Karo Cuaca Bangun mengaku prihatin. Pria kelahiran Desa Perbesi Kecamatan Tiga Binanga, Kabupaten Karo 17 Februari 1968 itu mengaku kecewa terhadap hilangnya sejumlah spanduk dirinya.
“Kejadian ini kami ketahui, Selasa (2/6/15) lalu. Kami menduga, perusakan spanduk ini adalah akibat persaingan antar Balon Bupati. Kami himbau semua pihak untuk berkompetisi secara sehat demi kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Dengan mengusung tagline, “Saatnya orang muda memimpin Kabupaten Karo, Demi Pembaharuan”, Cuaca Bangun menyatakan siap maju jadi balon Bupati Karo pada Pilkada Desember 2015 mendatang dengan cara-cara fair, sehat, sesuai aturan dan anti money politic.
- PARDI SIMALANGO