LAPORAN : JEFRI – PANCUR BATU
“Aku lakukan itu karena menambah uang belanja dirumah pak,
apalagi istri saya saat ini lagi hamil, uang dari narik angkot tak
cukup pak uang dari hasil penjualan kereta aku kasih sama istriku
untuk beli susu dan keperluan rumah tangga yang lain pak, dan istri
saya tidak tahu uang apa yang saya berikan,” ucap tersangka Eben Ezer Ginting (25) warga Jalan Pijar Podi Gang
Sada Nioga, Padang Bulan Kecamatan Medan Johor ini setelah tertanggap
saat beraksi melakukan pencurian sepeda motor Yamaha Mio BK 3231 XD
milik, Nilam beru Sembiring (45) warga Jalan Jamin Ginting Dusun I Desa
Pertampilen Kecamatan Pancur Batu, kemarin sore (30/6) sekitar pukul
17.30 wib.
Informasi dihimpun, Minggu (1/7) siang di
kepolisian menyebutkan, aksi kedua tersangka Eben Ezer Ginting
bersama temannya, Restu Simanjuntak (18) warga Jalan Pintu Air Gang
Ginting Simalingkar B Kecamatan Medan Johor ini terhenti di
Pancur Batu. Dimana keduanya tertangkap oleh anak korban dan warga saat
berupaya melakukan pencurian Mio korban yang terparkir dihalam rumah.
Dari keterangan kedua tersangka dalam pemeriksaan polisi, keduanya datang dari Padang Bulan, Medan dengan mengendarai sepeda
motor Suzuki Satria BK 514 AAN warna putih biru yang diduga bernomor
polisi palsu. Setibanya di TKP, yang mana kedua pelaku sudah melakukan
pengintaian atas sasarannya lantas mondar-mandir disekitar Jalan Jamin
Ginting. Disaat anak korban, Berdikari Ginting (16) lalai dengan
memarkirkan sepeda motor Mio tersebut dihalaman rumahnya dengan tidak
sempat mencabut kunci kontaknya, kedua tersangka langsung
menjalankan aksinya.Dimana, Berdikari baru saja pulang dari tempat PKL (Peraktek Kerja Lapangan) yang
merupakan salah satu mata pelajaran sekolahnya.
Melihat sasaran empuk tersebut, Eben tak membuang waktu
dengan langsung mengutil Mio tersebut. Namun naas bagi Eben, dimana
setelah menghidupkan kunci kontak, Mio tidak dapat di
stater. Eben yang sudah kepalang tanggung pun berupaya mengengkol Mio
namun beberapa kali dienggkol, Mio tak kunjung hidup.
Eben yang terus berupaya mengengkol Mio itu pun terlihat oleh
Berdikari yang keluar dari rumahnya. Melihat Eben sedang mengengkol
Mio tersebut pun langsung berteriak maling yang membuat sejumlah warga
berhamburan keluarg rumah. Namun Berdikari yang tanggap dan bukan
hanya berteriak langsung berlari menerkam Eben yang sedang berada
diatas Mionya. Eben yang gugup berupaya melepaskan terkaman
Berdikari untuk melarikan diri, namun upaya Eben tidak berhasil. Dimana Eben tak kuat melepaskan diri dari dekapan Berdikari yang lebih
besar postur tubuhnya dari Eben. Sedangkan Restu yang berada diatas
keretanya juga gugup melihat kedatanagan warga dan paman
Berdikari tak sempat melarikan diri dan berhasil diringkus warga lain.
Kedua tersangka beruntung, dimana keduanya tidak sempat dihakimi
warga yang emosi dengan perbuatan mereka. Tak berselang
lama, sejumlah Polisi Polsek Pancur Batu yang sedang melakukan patroli melintas
di TKP dan langsung mengamankan keduanya dan memboyongnya ke
Mapolsek Pancur Batu bersama dengan BB.
Eben saat ditemui di Polsek Pancur Batu mengakui
perbuatannya. “Aku sudah dua kali melakukan pencurian kereta
pak, yang pertama aku ambil di kawasan Lubuk Pakam, dipinggir jalan,
keretanya Honda Supra X warna hitam tapi aku lupa BK nya. Itu aku
curi minggu pertama bulan Mei 2012 kemarin pukul 15.00 wib, dan
malam jam 08.00 wib aku jual dikawasan Sunggal. Tapi aku tak tahu
nama orang yang beli kereta itu, kalau ketemu mungkin orangnya aku ingat, karena ketemu gitu aja,” ujar Eben.
“Gimanalah ini, istri ku lagi hamil anak kami yang kedua, dia
tidak tahu ini, kalau tahu dia pasti menangis.
Kalau untuk kebutuhan rumah tangga uang dari narik angkot di Medan Bus 135 tidak cukup pak, kadang dapat
uang kadang tidak. Sementara kebutuhan rumah mendesak. Uang dari hasil
penjualan yang bulan lalu Rp.1,5 juta aku kasih sama istriku Rp 1,3 juta dan sisanya untuk beli rokok dan makan diluar rumah. Istriku tak tahu menahu dengan uang apa itu,” aku Eben lesu.
Selain itu pengakuan Restu yang mengaku tidak tahu menahu dan
hanya diajak oleh Eben. “Aku tak tahu pak, aku siang itu main-main di meja bilyard
Padang Bulan, terus datang Eben dia. ajak aku jalan-jalan katanya,
karena aku tidak curiga, aku ikut aja. Kami naik kereta Satria milik
kawan nya abang aku yang dititip kan kawana nya sama abng aku. Aku tak
pernah kayak gini pak, lagian aku baru siap ujian dan belum terima
ijazah di sekolah pak,”aku Restu yang mengaku berasal
dari Aek Nabara ini.
Restu juga mengaku tidak tahu menahu dengan BK Satria yang dia
bawa saat diajak Eben jalan-jalan dan melakukan aksi kejahatan itu.
“Mengani BK Satia itu aku tidak tahu pak, aku pinjam sama abang aku,
jadi aku tidak tahu, kata abang aku kereta itu dititipkan asama kawan
nya karena kawan nya keluar kota,”ujar Restu meyakinkan polisi.
Selain itu, selain Suzuki Satria dan Mio milik korban, polisi
juga berhasil mengamankan dua buah kunci T tanpa gagang yang
digunakan tersangka melancarkan aski nya dilapangan, beberapa kunci
rumah dan laci serta satu unit HP Nokia yang berada didalam tas
sandang, yang saat itu sedang disandang Eben.
Kapolsek Pancur Batu AKP Darwin Sitepu SH saat dikonfirmasi membenarkan mengamankan kedua tersangka.
“Kita amankan keduanya di TKP saat hendak melancarkan aksinya, dimana
mereka belum sempat membawa hasil kejahatanya, saat itu tersangka Eben
mencoba mengengkol guna menghidupkan sepeda motor Mio namun tidak
hidup lantas keburu ketahuan anak pelapor dan diteriaki maling dan
keduanya tidak sempat melarikan diri dan tertanggap. Saat ini kita
masih terus melakukan penyidikan,” ucap Darwin Gunawan.
Dikatakan Darwin, kita menduga pelaku kerap juga bermain di kawasan Pancur Batu
sekitarnya, namun kita tunggu hasil pemeriksaan lanjut. Untuk nomor
polisi Suzuki Satria yang digunakan kedua tersangka dalam melancarkan
aksinya sebagai transportasi mereka diduga palsu, ini juga akan kita
kembangkan,” tambah Darwin.