
TANAH KARO – SUMBER
Bupati Simalungun, Jopinus Ramli (JR) Saragih SH MM merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-48 bersama pengungsi erupsi Gunung Sinabung di Gedung Serbaguna Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Simpang Enam Kabanjahe, Kamis (10/11/2016).
Kehadiran JR Saragih bersama rombongan sontak membuat para pengungsi Sinabung tampak bergembira, mereka duduk dengan rapi. Sambutan hangat juga ditunjukkan oleh JR Saragih yang langsung berinteraksi dan beradaptasi dengan para pengungsi.
Keceriaan berlanjut tatkala roti ulang tahun hadir dihadapan mereka. Nyanyian selamat ulang tahun dan tepukan tangan berirama dari para anak-anak pengungsi, membaur bersama para orang tua yang hadir. Usai meniup lilin angka 48, JR Saragih kemudian membagikan roti kepada para pengungsi.
Dalam sambutannya, JR Saragih yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat (PD) Sumut, mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan, yang telah memberikan kesehatan sehingga dapat berkumpul dengan para pengungsi.
“Saya sengaja datang kemari. Ini sudah kesekian kalinya kami hadir disini. Sudah ada 2 tahun perjalanan pengungsian ini, kami bersama Pemkab Simalungun sudah seperti keluarga, saya yakin untuk kebutuhan disini pasti tidak kurang, sebab pasti ada saja yang datang guna membantu,” ungkap JR Saragih.
Akan tetapi, kata dia, dihati kita sekarang bagaimana nanti generasi muda kita, anak anak kita. “Kalau tidak salah, kata pak Pendeta ada 49 anak sekolah yang tidak mampu ditalangi oleh orang tuanya dan dibiayai oleh gereja. Tergerak hati saya, dari pada hanya bermain-main saja, silahkan sekolahkan ke SMA/SMK Efarina di Saribudolok. Saya tanggung biayanya, asalkan mereka bisa sekolah,” terangnya.
Disampaikan, Pemkab Simalungun juga siap membantu masalah pendidikan anak-anak pengungsi. Ia meminta agar anak-anak jangan sampai takut dan kehilangan semangat, ini akan mempengaruhi mental mereka akibat beban.
“Ini generasi Karo. Untuk itu, kami nanti akan duduk bersama dengan Bupati Karo. Nanti akan dibentuk ‘bapak-bapak’ angkatnya. Kami juga akan membicarakan hal ini dengan Kodam atau TNI. Sehingga nantinya, tidak ada anak-anak dilokasi pengungsi ini. Karena, kalau ini dibiarkan tidak akan menyelesaikan masalah,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, pihaknya siap membantu anak-anak pengungsi untuk melatih mereka agar dapat menjadi TNI maupun Polri. Untuk 30 orang, katanya, dapat disekolahkan agar bisa mencapai cita-citanya. Selain itu, saat ini pihaknya membawa bantuan-bantuan berupa 9 bahan pokok, alas tidur (matras) dan juga uang tunai Rp 30 juta.
“Sembako ini tidak menyelesaikan masalah. Bagaimana anak-anak ini dapat bersekolah itu yang terpenting. Saya siap membantu, siapa yang mau kuliah di Efarina saya bantu, karena itulah talenta yang diberikan Tuhan pada saya punya universitas. Semoga nantinya anak-anak ini dapat membanggakan,” sebutnya.
Pdt. Dormanus Pandia selaku ketua tim posko pengungsi mengatakan, pengungsi dilokasi tersebut ada sekitar 1530 jiwa atau 428 Kepala Keluarga (KK). Selain itu, untuk relawan ada sebanyak 10 orang.
“Kami selalu mencari rekanan yang dapat membantu. Pengungsi disini sudah bertahan selama 2 tahun. Kalau ada bantuan kami juga salurkan ke posko induk,” kata Dormanus.
Sementara, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH dalam kesempatan itu mengungkap, di Tanah Karo ada sekitar 10 ribu pengungsi erupsi Sinabung. Ditahun ini, rencananya para pengungsi tidak tinggal ditenda lagi, melainkan rumah murah yang akan di bangun oleh Kemen PU-PERA.
“Tahun ini, harapan kita pembangunan rusunawa sudah dilaksanakan oleh Kemen PU-PERA. Sehingga, para pengungsi nantinya dapat mendiami rusunawa tersebut. Mengenai kehadiran Bupati Simalungun, ini adalah suatu berkat bagi kita semua. Dimana saat berulang tahun, ia mengingat para pengungsi Sinabung,” pungkas Terkelin.
- PARDI SIMALANGO