TANAH KARO – SUMBER
Purba Sari Travel yang menjalankan usaha di teras Kantor Pos Jalan Veteran Kabanjahe, dituding menipu konsumen. Tudingan ini mencuat setelah 9 orang konsumen terlantar di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Keterangan yang diperoleh SUMUT BERITA dari guru SMA Negeri 1 Kabanjahe, Farida Ariani Sembiring S.Pd di Kabanjahe, Jumat (7/10/2016) menyebutkan, penipuan itu dialami mereka saat mengikuti kegiatan Jambore dan Ajang Kreativitas Remaja Generasi Berencana (GenRe) 2016, Selasa – Sabtu (27/9 – 1/10/2016) di Batu Malang, Jawa Timur.
Dikatakan, dirinya selaku guru pendamping dalam kegiatan itu, turut menjadi korban. Korban lainnya yakni 7 orang siswa SMA Negeri 1 Kabanjahe dan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Karo, dr. Hartawaty br Tarigan.
Ketujuh siswa tersebut diantaranya, Kevin Prananta Tarigan, Calvin Cristian, Jessica Ivana Putri, Rivaldo TC Tarigan, Dianita Veronica, Brema Atmaja dan Ti Boro Sembiring.
Keberangkatan rombongan mengikuti kegiatan tersebut dibekali surat dari Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara Nomor :1086/KS-102/J.4/2016 dan surat dari Kepala BPPKB Kabupaten Karo dr. Hartawaty br Tarigan.
Menurutnya, aksi penipuan itu berawal saat mereka membeli tiket penerbangan untuk Pulang Pergi (PP) melalui Purba Sari Travel, sebelum keberangkatan. Usai menerima tiket dari pihak travel, rombongan selanjutnya berangkat ke Jawa Timur, Selasa (27/9/2016).
Singkat cerita, usai mengikuti kegiatan itu, rombongan tersebut berencana berangkat pulang ke Kabanjahe, Sabtu (1/10/2016). Lantas, mereka bergerak menuju Bandara Internasional Ngurah Rai Bali dan memberikan tiket kepada petugas bandara.
Namun saat diserahkan, petugas bandara menyatakan jika nama kesembilan penumpang di dalam tiket tersebut tidak terdaftar.
“Nama kami di tiket itu tidak terdaftar, kami tidak bisa pulang waktu itu. Padahal uang sudah di transfer ke rekening pemilik Purba Sari Travel atas nama Veronika br Matondang melalui Bank BRI dengan nomor 782501001889533,” jelas Farida sembari menunjukkan bukti pembayaran.
Berkali-kali di cek petugas bandara, nama mereka tetap tidak terdaftar. “Tiket itu juga sudah di print oleh petugas bandara, tetapi nama kami tidak terdaftar. Petugas bandara bilang, kami bisa pulang tetapi harus beli tiket lagi,” katanya.
Panik atas kejadian itu, ia lantas menghubungi Veronika br Matondang. Namun, kata dia, Veronika mengatakan jika tiket sudah habis. Veronika juga menyebut jadwal pulang rombongan yakni, Kamis (6/10). Ia berdalih salah mengetik jadwal pulang rombongan.
Atas kepanikan itu, lanjutnya, sebagian siswa SMA Negeri 1 Kabanjahe sempat menjerit histeris di bandara. “Untung masih ada Putri Cahaya Travel Kabanjahe. Mereka mau membantu kami memberikan tiket pulang, dan kami semua akhirnya pulang dengan berpencar,” katanya.
Lebih lanjut dijelaskan, seluruh tiket penerbangan tersebut sebelumnya mereka pesan dengan harga Rp 16.380.000. Tiket itu awalnya dipanjar sebesar Rp 8.000.000, Senin (22/8/2016) lalu dan kemudian sisa pembayaran sebesar Rp 8.380.000 dikirim untuk pelunasan, Jumat (26/8/2016) lalu.
Tak terima atas hal itu, Farida Ariani Sembiring S.Pd didampingi Kepala BPPKB Kabupaten Karo, dr. Hartawaty br Tarigan bersama para siswa SMA Negeri 1 Kabanjahe yang menjadi korban akhirnya melaporkan hal itu ke Mapolres Karo, Kamis (6/10/2016) dengan laporan pengaduan Nomor : STPL/773/X/2016/SU RES T.KARO.
Sementara, Veronika br Matondang selaku pemilik Purba Sari Travel saat ditemui di kantornya di teras Kantor Pos Kabanjahe, Jumat (7/10/2016) tidak berada di tempat.
- PARDI SIMALANGO