SAMOSIR – SUMBER
Beberapa tokoh masyarakat yang tergabung dalam “Sitanggang Siopat Sada Ina” melakukan perkumpulan di Desa Lumban Pinggol, Kec. Pangururan, Kab. Samosir, Sabtu (29/8/15). Perkumpulan itu bertujuan untuk melakukan pemugaran situs-situs budaya peninggalan Raja Sitempang.
“Perkumpulan kecil ini dilakukan untuk mencari tahu sesungguhnya asal mula penyebaran Sitanggang dan bagaimana sesungguhnya kisah Raja Sitanggang. Sehingga ini dapat menjadi acuan dan tolak ukur generasi marga Sitanggang kedepannya,” jelas Saut Marulak Sitanggang kepada wartawan di Pangururan.
Dikatakan, munculnya kekhawatiran akan hilangnya kultur budaya batak dikalangan generasi muda saat ini, menyadarkan Pomparan (Keturunan-red) Raja Sitanggang/ Sitempang untuk berkumpul guna menggali kisah-kisah dan sejarah Raja Sitanggang sesungguhnya.
Disamping itu, katanya, situs budaya peninggalan Raja Sitanggang sudah seharusnya mulai diperhatikan dan juga di pugar kembali untuk dapat dilestarikan. “Saya kira jauh dari Pangururan. Ternyata asal penyebaran itu sangat dekat dari tempat ini,” tambahnya.
Marulak berharap, melalui perkumpulan kecil ini akan muncul sebuah perkumpulan besar yang nantinya dapat merespon pentingnya nilai-nilai luhur budaya orang Batak untuk tetap dilestarikan.
Ditempat yang sama, Hatoguan Sitanggang menyebutkan bahwa Huta Panosaran Sitanggang terletak di Desa Lumban Pinggol Pangururan. Hal tersebut, katanya, dibuktikan dari situs peninggalan Raja Sitempang yang bernama Hariara Sigurdung.
Menurutnya, Hariara Sigurdung merupakan salah satu tempat parsaktian dan juga lokasi bermulanya Sitanggang berangkat ke seluruh penjuru dunia. “Hariara Sigurdung salah satu bukti bahwa Raja Sitanggang/ Sitempang atau Raja Pangururan berasal dan berangkat dari sini,” pungkasnya.
Diceritakan, Hariara Sigurdung merupakan sebuah batang pohon yang telah berumur ratusan bahkan ribuan tahun lalu. Lokasi itu juga merupakan lokasi yang memiliki nilai-nilai historis.
Selain Hariara Sigurdung, katanya, ada dua lagi situs yang akan ikut dilakukan pemugaran yang sangat erat kaitannya dengan Sitanggang yakni “Homban” yang terletak di Sitalak. Lokasi ini merupakan tempat pusaka dan harta karun Raja Sitanggang. Selain itu, ada juga Aek Tolong Air Raja Sitanggang yang terletak di Silobuan Desa Lumban Pinggol.
Sementara, sesuai keterangan dari Pomparan Sitanggang, perkumpulan kecil ini akan menggelar berbagai acara dan melakukan pemugaran-pemugaran atas situs-situs budaya peninggalan Raja Sitanggang secara kontiniu.
Rencananya, Selasa 1 September 2015 mendatang para keturunan Siopat Sada Ina akan memulai acara ritual pemugaran Situs Hariara Sigurdung yang terletak di Desa Lumban Pinggol.
- GAYA MALAU