LAPORAN : RAFLI – MEDAN
Stadion Gelora Bung Tomo bakal menjadi saksi pertarungan dua tim bersejarah di liga sepakbola Indonesia Persebaya Surabaya dan PSMS Medan yang akan bentrok Rabu (11/8) sore. Berstatus laga penuh gengsi, kedua tim diyakini bakal tampil maksimal.
Kedua tim yang sama-sama mengalami krisis finansial harus melupakan sejenak permasalahan yang ada dan lebih fokus pada pertandingan jika tak ingin tergelincir. Terlebih PSMS Medan yang masih punya peluang menjauhi zona merah. Namun, catatan kekalahan menghadapi Arema Indonesia Minggu (8/7) lalu, menjadi celah, PSMS tanpa motivasi.
Namun, laga tandang yang menguras energi diyakini mampu membuat PSMS tampil lebih baik dan tidak akan membuang percuma keletihan laga tandang. “Ini merupakan laga tandang penutup, harapannya bisa dimaksimalkan. Kami berharap pada pemain, karena mereka lah penentunya,” ujar Chief Executive Officer (CEO) PSMS, Freddy Hutabarat, Selasa (10/7).
PSMS Medan yang baru berangkat ke Surabaya Rabu (11/7) pagi kemungkinan mengalami kelelahan lantaran perjalanan dari Medan ke Surabaya cukup jauh. “Ya, tim harus berangkat besok pagi, karena tiket untuk hari ini sudah habis, maklum mendekati bulan puasa. Yang pasti, dengan berangkat, PSMS tidak kalah WO (Walk Out),” kata Freddy lagi.
14 pemain plus ofisial yang totalnya 19 orang bakal berangkat pagi ini ke Surabaya. “Pemain 14 ditambah lima ofisial yang akan berangkat. Tapi asisten pelatih (M Khaidir) sudah lebih dulu ke Surabaya Selasa (10/7) untuk mengikuti technical meeting satu hari jelang pertandingan,” kata sekretaris tim PSMS, Heru Prawono.
Dari 14 pemain yang dibawa, dua pemain asing yakni sang kapten Vagner Luis De Oliveira Marins, gelandang dan Julio Cesar Alcorse. “Asing yang ikut Vagner Luis dan Ahn Hyo Yeon. Maksimal membawa 19 orang, jadi karena ofisial juga dibutuhkan ikut, itu kenapa hanya membawa 14 pemain,” papar Heru.
Persebaya yang diyakini bakal tampil ngotot di hadapan pendukungnya diharapkan mampu membuat atmosfer semangat tersebut juga menular ke PSMS. Asisten pelatih PSMS, M Khaidir menampik tudingan bahwa PSMS Medan akan menggunakan strategi Catenaccio atau menumpuk pemain di kotak 16 ketika bertahan. “Yang jelas di dua laga sisa ini kami berharap mencuri poin, jadi tidak mungkin kami akan menumpuk pertahanan di belakang saat diserang. Sejauh ini juga kami tidak pernah menggunakan strategi Catenaccio walaupun pelatih kepala kami orang Italia,” ungkap Khaidir.
“Apa lagi, dengan 14 pemain, kami harus bermain hati-hati karena bisa saja pemain kami cedera dan harus digantikan,” ungkapnya.
Menurut Khaidir, skema serangan balik. Bakal menjadi strategi PSMS Medan menahan gempuran Persebaya. “Yang pasti kami akan melakukan skema menyerang jika ada kesempatan,” paparnya.
Sebelumnya, pelatih PSMS, Fabio Lopez juga menerangkan, strategi Catenaccio adalah strategi menumpuk seluruh pemain di kotak 16 besar ketika bertahan, sementara PSMS Medan selalu menyisakan satu atau dua pemain depan untuk melakukan serangan balik.