MEDAN, SUMUTBERITA.com – Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Poros Revolusi Mahasiswa dan Pemuda Indonesia (PRMP) Sumatera Utara menggelar aksi damai di Bundaran SIB Kota Medan, Jumat (28/7/2023) sekitar pukul 15.00 WIB.
Dalam orasinya, koordinator aksi Sirdo Sagala menyampaikan keprihatinan terkait semakin terkekangnya ruang demokrasi dan kebebasan berekspresi saat ini. Ia menyayangkan beberapa tindakan represif terhadap para aktivis belakangan ini. Ini, katanya, akan merusak kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum.
“Aksi ini merupakan bentuk solidaritas atas upaya kriminalisasi terhadap rekan-rekan kita di Jakarta yang menyuarakan terkait kebebasan berpendapat. Kita menduga mereka telah dilakukan kriminalisasi dan sempat ditahan walau kini sudah dibebaskan kembali,” jelas Sirdo Sagala.
Sementara, koordinator PRMP Sumut Ambrin Simbolon turut menyampaikan keprihatinan atas kejadian yang menimpa rekan-rekan seperjuangan mereka di Jakarta. Ia menilai hal tersebut merupakan kegagalan demokrasi dan konstitusi dalam menjamin hak warganya untuk menyampaikan pendapat.
“Pembungkaman dan upaya kriminalisasi terhadap aktivis seperti yang dialami oleh teman-teman di Jakarta adalah tindakan yang sangat keji dan tidak mencerminkan Negara demokrasi. Negara dan pemimpin Negara harus menjamin kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum,” tegas Ambrin.
Ia meminta agar pemimpin negeri ini selanjutnya harus humanis dan tidak otoriter. “Kita harapkan pemimpin bangsa kedepannya adalah mereka yang bisa menjamin kebebasan berpendapat, tidak otoriter serta tidak pernah terlibat didalam kasus-kasus pelanggaran HAM,” pungkasnya.
PENULIS: REDAKSI