MEDAN – SUMBER
Polsek Medan Helvetia mengamankan dua orang bandar narkoba jenis ganja dari dua lokasi berbeda. Keduanya adalah Amri Tanjung (40) warga Jalan Jawa Lorong Pelangi Kelurahan Sei Sikambing C II Kecamatan Medan Helvetia dan Rudi alias Bebek (37) warga Jalan Sei Mencirim Komplek Johar I Desa Medan Krio Kecamatan Sunggal.
Dari keduanya, petugas mengamankan barang bukti 14 Kg ganja dan 27 lembar kertas bungkus nasi warna cokelat. Kapolsek Helvetia, Kompol Ronni Bonic, Kamis (22/10) siang mengatakan, penangkapan tersebut berawal dari informasi masyarakat.
Mendapat informasi itu, petugas Polsek Helvetia melakukan undercover buy (penyamaran) sebagai pembeli dengan memesan 7 Kg ganja dari Rudi. “Rudi ditangkap di SPBU Jalan Kelambir V, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Helvetia sekitar sebulan lalu usai bertransaksi dengan petugas yang menyamar. Saat ini, ia sudah di dalam Rutan Tanjung Gusta karena berkasnya terlebih dahulu di proses,” katanya.
Dari pengakuannya, pelaku mendapatkan ganja itu dari seseorang bernama Jhon (DPO) yang merupakan warga Aceh Timur. “Ganja itu dibeli dari Aceh seharga Rp700 ribu per Kg dan dijual kembali seharga Rp1,3 juta per kg,” tukasnya.
Selanjutnya, petugas melakukan pengembangan dan menangkap Amri Tanjung di kediamannya. “Kemarin siang kita menangkap seorang pelaku lagi yakni Amri. Darinya kita mengamankan barang bukti 7 kg ganja dan 27 lembar kertas bungkus nasi,” jelasnya.
Ronni menjelaskan, pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap kasus ini. “Kedua pelaku kita jerat dengan Pasal 114 ayat (1) subsider 111 ayat (1) UU RI No 35 tahun 2009 dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara,” tandasnya.
Sementara itu Amri ketika diwawancarai mengaku dari hasil dirinya menjadi kurir menerima upah senilai Rp700 ribu. “Aku bukan bandar. Aku baru pertama kali terima barang dari Aceh. Ada teman ku yang menawarkan pekerjaan. Katanya barang itu cukup ditarok aja di rumah habis itu besoknya ada orang yang ngambil. Rupanya malah kenak tangkap aku. Nyesal kali aku. Padahal aku nekat seperti ini karena kepepet beli susu anak ku yang masih kecil,” kilah parbetor ini.
- DEDI