TANAH KARO – SUMBER
Sebanyak 109 Kepala Keluarga (KK) pengungsi erupsi Gunung Sinabung asal Desa Suka Meriah, Bakerah dan Simacem, mendatangi Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo di Kantor Bupati Karo, Rabu (25/05/2016).
Keterangan yang diperoleh SUMUTBERITA dari perwakilan warga, Kasman Sitepu warga Desa Bakerah menyebutkan, kehadiran mereka guna menagih janji BPBD Karo untuk pembagian lahan pertanian yang sudah lama dijanjikan, hingga kini belum terealisasi.
“Memang status kami adalah pengungsi Sinabung. Akan tetapi, kami tidak mendapatkan bantuan rumah dari pemerintah. Karena waktu kami tinggal di desa sebelum direlokasi ke Siosar, kami tidak memiliki rumah hunian tetap. Yang berhak mendapat bantuan rumah hanya yang memiliki rumah hunian tetap,” kata Kasman.
Menurutnya, kegiatan relokasi sebelumnya menggunakan sistem rumah ganti rumah dan lahan ganti lahan. Sehingga, kata dia, warga di tiga desa tersebut tidak seluruhnya mendapatkan bantuan rumah di Siosar. Meski demikian, warga yang tidak mendapat bantuan tempat tinggal dari pemerintah, tetap diberikan uang untuk sewa rumah.
“Hanya 370 KK dari tiga desa yang mendapat bantuan rumah dan lahan pertanian di Siosar. Sedangkan kami yang 109 KK hanya dijanjikan mendapatkan bantuan lahan pertanian. Namun hingga kini lahan itu belum diberikan. Janji BPBD Karo sebelumnya, lahan itu sudah akan terealisasi pada pertengahan bulan April,” kata dia.
Dijabarkan, dari ketiga desa yang tidak mendapatkan bantuan rumah di Siosar diantaranya, Suka Meriah 49 KK, Bakerah 40 KK dan Simacem 20 KK.
David Milala warga Desa Suka Meriah mengutarakan hal yang sama. Ia mengaku kecewa atas sikap BPBD Karo yang menjanjikan bantuan lahan pertanian, namun belum terealisasi. Akibatnya, kata dia, seluruh warga hingga kini terpaksa bekerja mocok-mocok di beberapa tempat, karena belum memiliki lahan pertanian yang harus dikelola.
“Uang untuk sewa rumah sampai saat ini memang masih diberikan. Akan tetapi, uang sewa rumah yang terakhir ini belum kami terima. Padahal masa pembayaran uang sewa rumah kami sudah hampir jatuh tempo. Kami berharap lahan itu segera dibagikan,” harap David.
Mereka berharap agar pemerintah melalui BPBD Karo dan Dinas Kehutanan Kabupaten Karo memperhatikan kondisi mereka. Sehingga, realisasi pengelolaan lahan itu segera mendapat kejelasan dan kesimpulan. “Kalau lahan itu sudah ada, sekaligus kami bisa buat gubuk-gubuk kecil untuk tempat tinggal kami di ladang,” ujarnya.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Karo Matius Sembiring menanggapi tuntutan warga, berjanji akan berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Kabupaten Karo untuk segera mematok lahan untuk warga tersebut, Jumat (27/05/2016) mendatang.
Menurutnya, persiapan lahan itu sempat terkendala lantaran sebulan belakangan terjadi sejumlah peristiwa yang memakan korban jiwa. “Belakangan ini memang kita lebih fokus kesana. Akan tetapi, lahan pertanian ini akan kita selesaikan secepatnya,” kata Matius.
-
PARDI SIMALANGO