*Puluhan Polisi Berpakaian Preman Berkeliaran di Pancur Batu

LAPORAN : MONANG – PANCUR BATU
Tiga hari berlalu, motif pembunuhan Ketua Karang Taruna Deli Serdang,
Zulfan Surbakti alias Upeng yang tewas mengenaskan setelah dua peluru
bersarang di kepalanya belum bisa disimpulkan pihak Kepolisian Polsek
Pancur Batu juga Polresta Medan.
Guna menutup akses jalan pelarian pelaku, puluhan personil Kepolisian dari Polsek Pancur Batu dan Polresta Medan
hingga kini masih berkeliaran di wilayah hukum Polsek yang menangani dua
Kecamatan itu.
Namun, belum juga ada tanda-tanda yang mengarah pelaku maupun aktor di
balik peristiwa yang merengut nyawa sesepuh IPK itu.
Berkembang isu di kalangan masyarakat Pancur Batu khususnya, aktor
pembunuhan mantan Ketua KONI Pancur Batu itu diduga dilakukan oleh oknum
Penguasa atau Pengusaha di Kabupaten pimpinan Amri Tambunan tersebut.
Dimana, sejumlah warga saat ditemui di sejumlah warung kopi menduga Upeng
tewas dibunuh Sniper (penembak jitu) yang dibayar dengan nilai Ratusan Juta
Rupiah.
“Jadi kalau bukan penguasa ya pastinya pengusaha lah, mereka itu kan punya
uang yang berlebih untuk membayar sniper, mana cukup uang puluhan Juta
menyewa Sniper kan resikonya sangat tinggi,” ucap sejumlah warga yang di
dominasi kaum laki-laki itu.
Hal senda juga diungkapkan seorang warga Desa Namorih yang enggan namanya
disebutkan kepada kru koran ini mengatakan, kalau melihat dari kondisi luka
korban yang ditembus peluru tidak mungkin orang sembarangan yang
melakukannya. Itu pelakunya sudah professional dan ahli di bidangnya. Kalau
pun nantinya dapat segera diungkap Polisi, pasti pelakunya aparat Negara
ini, jelas pria berkulit hitam ini tanpa menyebut siapa aparat yang
dimaksud (TNI/ POLRI).
Dikatakannya, kalau memang aparat Kepolisian serius bekerja kita yakin
pelaku dan aktornya pasti akan bisa diungkap. Kita percaya kasus ini akan
segera terungkap dengan kesigapan Polisi. Dimana, kita semua tentunya yakin
kalau aktor pembunuhan tidak mungkin mau melakukannya tanpa memakai tangan
pelaku yang disewa dengan bajat Ratusan Juta Rupiah. Kita minta Polisi
jangan hanya berpedoman kepada saksi dan bukti yang ada saat kejadian, cari
tahu latar belakangnya. Mungkin korban selama ini ada selisih paham atau
pertikaian dengan petinggi OKP atau Pejabat di instansi pemerintahan yang
lebih dikenal dengan istilah Penguasa atau orang atau Pengusaha yang pernah
bertikai dengannya dalam hal bisnis usaha yang digelutinya selama ini.
Karena diketahui sebelumnya korban pernah terlibat pertikaian dengan
sekelompok pemuda dan pengusaha sebelum akhirnya tewas ditembak OTK Selasa
(24/7) malam lalu. Salah satu diantaranya pastinya akan terlibat, kita
lihat saja nantinya. Penguasa atau Pengusaha adalah aktor pembunuhan Ketua
Karang Taruna itu, jelasnya.
MOBIL KORBAN DIPERIKSA TIM POLDASU
Sementara itu, Tim dari Poldasu kemarin siang melakukan pemeriksaan
terhadap mobil korban yang digunakan saat kejadian. Tim yang diturunkan
untuk menggungkap pelaku pembunuhan Zulfan Surbakti mencari bukti-bukti
lain di mobil Opel Blazer warna Silver BM 1128 LV yang dikemudikan korban
bersama dua orang rekannya.
Tidak hanya bagian mobil yang rusak diperiksa, namun bagian bawah kolong
spare part mobil buatan jerman itu juga tidak luput dilakukan pemeriksaan.
“Bisa jadi mobil korban sudah dipreteli pelaku sebelumnya saat parkir di
suatu tempat. Dimana, banyak kejadian yang terlebih dulu merusak kendaraan
targetnya,” ucap salah seorang petugas dari Tim Polresta Medan dan
Poldasu saat ditemui wartawan di parkiran Polsek Pancur Batu.
Amatan wartawan di lapangan, puluhan aparat kepolisian berpakaian preman
masih mengelilingi wilayah Kecamatan Pancur Batu guna menutup akses
pelarian pelaku.
Sejumlah Desa maupun Dusun hamper seluruhnya diseser sambil mencari tau
informasi dari sejumlah warga termasuk perangkat Desa.
Kapolsek Pancur Batu, Kompol Darwin Sitepu membenarkan kehadiran
sejumlah petugas dari Polresta Medan dan Poldasu guna memeriksa mobil
korban untuk mengumpulkan bukti autentik atas penembakan korban. usai
memeriksa bagian mobil yang dicurigai Tim Polresta Medan dan Poldasu
langsung membawa mobil korban untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Terpisah, sejumlah keluarga korban dan handai tolan Zulfan Surbakti
masih tetap berharap aparat kepolisian segera mengungkap pelaku penembakan yang
menewaskan ayah dua anak itu. Diman, pihak keluarga kuatir bila Polisi
tidak cepat mengungkap dan menangkap pelaku, akan terjadi korban-korban
lainnya.
PEMBERSIHAN LUKA
Setelah menjalani perawatan intensif, Herman Naibaho (47) salah
seorang rekan korban yang luka akibat serpihan peluru dan kaca mobil
Opel Blazer milik korban sudah mulai membaik. Sejumlah luka di bagian
muka dan leher warga Desa Baru Pancur Batu sudah selesai dibersihkan
tim bedah plastik rumah sakit milik pemerintah pusat itu.
Hal senada diungkapkan Humas RSUP H Adam Malik Medan, dr Sai’ri Saragih, usai
pembersihan luka di sekujur tubuhnya, korban yang kini dirawat di
ruang VIP B akan segera di operasi oleh dokter bedah yang menanganinya, ucap Sai’ri.