DELITUA – SUMBER
Penertiban para pedagang pasar Delitua yang dilakukan satpol PP Deliserdang, Senin (12/10) berlangsung ricuh. Pasalnya, sejumlah pedagang yang tidak rela barang daganganya dirampas memberi perlawanan.
Pantauan kru koran ini di lapangan, awalnya penertiba dilakukan pada pagi hari hingga jam 10.00 wib. Mirisnya, usai dilakukan penertipan, sekira jam 13.00 wib, para pedagang kembali mendirikan lapak jualanya. Melihat hal itu, tim penertipan dibawah kendali Camat Delitua, Kurnia Boloni Sinaga dan kabit Penertipan Satpol PP Deliserdang, Suryadi Aritonang Msi, kembali melakukan penertiban.
Tak terima barang daganganya kembali di angkut, beberapa pedagang jadi naik pitam. Seorang pedagang minyak eceran sempat mengambil sebotol bensin dan menyiramkanya kepada petugas penertiban. Pun demikian, bukan membuat petugas penertiban ciut. Buktinya, para petugas terus mengangkati barang dagangan keatas truk.
Akan tetapi, begitu sejumlah nande-nande menyiramkan para petugas dengan air bekas makanan sirih (cidur belo) dengan menggunakan plastik dan air comberan , petugas akhirnya memilih mundur. “Enak kali kalian bawa barang jualanku. kami juga rakyat Indonesia. Kok kami diperlakukan seperti penjajah”, kata salah satu nande-nande mengamuk.
Melihat para petugas mundur, para pedagang yang didominasi kaum hawa kemudian mengejar Kabid Pitum Pol PP Deliserdang, Suryadi Aritonang Msi dan Camat Delitua, Kurnia Boloni Sinaga yang dituding semena mena menggusur para para pedagang.
Bukan Hanya camat dan pihak satpol PP, amuk pedagang juga dilampiaskan kepada Robino, mantan Lurah Delitua Barat yang dituding telah membuat surat palsu sehingga lokasi pasar lama digusur oleh Pemkab Deliserdang. Akibatnya, Robino pun terpaksa lari terbirit-birit masuk ke salah satu rumah warga untuk menyelamatkan diri karena dikejar para nande-nande sambil membawa air comberan dengan menggunakan ember.
Camat Delitua, Kurnia Boloni Sinaga didampingi kasi penindakan Pol PP Deliserdang, Suryadi Aritonang mengatakan, kalau penggusuran yang dilakukan karena selama ini keberadaan pedagang membuat jalan menjadi semeraut dan menimbulkan kemacetan.
- TEP