LAPORAN : PARDY – TANAH KARO
Nama salah seorang Pahlawan dari Tanah Karo yakni Rakoetta S Brahmana yang merupakan Bupati pertama di Kabupaten ini akan dinobatkan menjadi nama salah satu jalan di Kota Kabanjahe. Jalan yang sebelumnya lebih dikenal sebagai Jln Kotacane, akan berganti nama menjadi Jln Rakoetta S Brahmana. Dalam hal ini, panitia penabalan nama Jln Kotacane menjadi Jln Rakoetta S Brahmana bersama keluarga, Ketua DPRD dan Dinas Sosial melakukan audiensi ke Kantor Bupati Karo Selasa (7/8).
Ketua Panitia Masdin Ginting berharap kepada pemerintah Kabupaten Karo agar dapat mengeluarkan suatu kebijakan guna mengabadikan tokoh dan Pahlawan di Karo sebagai salah satu nama jalan di daerah Kabanjahe Kota, sebagai suatu kenangan maupun penghormatan atas jasa beliau yang telah berjuang demi keselamatan dan terjaganya kehidupan masyarakat Karo pada masa jabatan pemerintahannya.
Bupati Karo Kena Ukur Karo Jambi Surbakti dalam hal ini sangat mendukung harapan yang disampaikan, dan kepada panitia agar segera melengkapi segala administrasi yang akan disampaikan ke propinsi sebagai persyaratan untuk melakukan penabalan jalan di Kabanjahe Kota menjadi Jln Rakoetta S Berahmana.
Dalam sejarah semasa hidupnya, Rakoetta S Brahmana diangkat menjadi Bupati pertama di Kabupaten Karo pada tahun 1946 hingga 1955. Dirinya juga sangat dicintai dan dikagumi oleh rakyat karena kepemimpinan yang bijaksana, disiplin dan menjaga kebudayaan Karo dengan baik. Pada masa kepemimpinannya sebagai Bupati Karo, adat dan kebudayaan Karo juga tumbuh dan berkembang dengan baik, karena dia juga sebagai pemrakarsa pemersatu adat budaya dengan Gondang 5 kuta yang terdiri dari daerah Karo, Simalungun, Tapanuli, Pakpak dan Dairi.
Dikatakan Rakoetta S Brahmana sebagai pahlawan pada tahun 1947, Presiden Soekarno yang ketika itu mengadakan perjalanan ke Tanah Karo untuk menyampaikan pidato kepada masyarakat Karo bahwa Indonesia telah merdeka, Rakoetta ketika itu langsung mengerahkan dan menghimbau seluruh lapisan masyarakat untuk berdiri menyambut kehadiran Ir.Soekarno serta mendengarkan pidato.
Dalam tahun yang sama Ir.Soekarno telah berada di Pematang Siantar untuk berkunjung dan Mohammad Hatta berencana melakukan perjalanan ke Aceh, namun karena sekutu telah tiba di Medan maka Mohammad Hatta mengurungkan niatnya ke Aceh dan melakukan rapat di Berastagi. Atas kebijakan dan wewenang Rakoetta maka para rombongan wakil presiden dikawal oleh tentara dan para pemuda Karo dengan memakai panah beracun hingga ke Bukit Tinggi. Melihat perjuangan dan pengorbanan Rakoetta ketika itu, maka Wakil Presiden Mohammad Hatta memberikan surat penghargaan yang berjasa kepadanya menjadi Pahlawan Nasional.