
TANAH KARO – SUMBER
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo diminta menggelar Pesta Bunga dan Buah (Festival Fruit and Flower) 2016 di kota wisata Berastagi. Gelaran event ini dinilai penting, guna meningkatkan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Hal ini disampaikan sejumlah pedagang bunga dan buah diantaranya Darsianna br Sitepu (48), Risma br Sitepu (40), Jubaidah br Ginting (69), Sri Ulina br Sembiring (22), Tambar Malem br Sinulingga (60) dan Marta br Ginting (57) kepada SUMUT BERITA, Kamis (24/11/2016) di Berastagi.
Mereka menilai, penyelenggaraan event ini mampu membawa dampak positif bagi peningkatan arus kunjungan wisatawan, khususnya mancanegara ke Sumatera Utara (Sumut) pada umumnya dan Tanah Karo pada khususnya.
Sebab, kata mereka, Pesta Bunga dan Buah telah menjadi komoditi spesifik di daerah ini dan telah pula terdaftar di kalender kepariwisataan Provinsi Sumut. Disamping itu, juga dapat meningkatkan sektor perekonomian petani bunga, buah dan sayur maupun pedagang.
Menurut mereka, dengan adanya event wisata seperti Pesta Budaya Mejuah-juah serta Pesta Bunga dan Buah seperti yang telah digelar tahun 2015 lalu, pendapatan mereka meningkat secara signifikan. Seperti diketahui, event ini sudah lama vakum.
Hal senada diungkapkan pedagang buah strawberry, Diah br Ginting (50) dan Mega br Ginting (25). Keduanya mengharapkan agar Bupati dan Wakil Bupati Karo serius menggelar Pesta Bunga dan Buah. Tujuannya, untuk menaikkan citra kota wisata Berastagi.
Sebelumnya, kata mereka, pada bulan Agustus 2016, Pemkab dan DPRD Karo melakukan study banding ke Tomohon. Dalam kegiatan itu, rombongan menghadiri event Pesta Bunga dan Buah bertajuk “Tomohon International Flower Festival (TIFF)”.
“Apa manfaat kunjungan rombongan sebanyak itu saat menghadiri event Tomohon Internasional Flower Festival. Sementara hasil dan manfaatnya tidak dirasakan masyarakat Karo. Apalagi kalau Pesta Bunga dan Buah gagal digelar tahun ini,” kecam mereka.
- PARDI SIMALANGO