LAPORAN : SEMPURNA PASARIBU – KABANJAHE
Sejumlah pasien di beberapa ruangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabanjahe mengeluhkan minimnya air bersih yang sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan mereka. Fakta kekurangan air tersebut ditemukan di beberapa ruangan disetiap kamar mandi (Toilet) yang berada di RS. Keluhan ini mencuat dari pasien Ruang Paviliun, Ruang V (Lima), Ruang VI, Ruang kelas kamar 4 (Empat), dan sejumlah keluarga pasien yang membesuk ke RSU, Minggu (17/3).
Seperti penuturan Kusdi Sitepu (40) warga Desa Beganding Kec Simpang Empat Kab Karo, yang menginap di Ruang VI (Enam) akibat laka lantas, dikatakannya, bahwa selama 4 (Empat) hari mendapat perawatan di ruang tersebut selalu mengalami kekurangan air bersih. “Sedih kali fasilitas yang kita terima di RS ini bang, masa air bersih saja sangat sulit mendapatkannya. Pada hal itu sangat berpengaruh terhadap kondisi yang kita alami ,” ujarnya di pembaringan dengan logat Karo.
Senada dengan penjelasan Dalan Git Br Barus (63) warga Desa Sukadame Kec Tigapanah, pasien yang mengaku telah seminggu lebih dirawat RS ini sangat mengeluhkan kekumuhan ruangan akibat kucuran air bersih setiap harinya tersendat.
“Akibat kekurangan air disini, terpaksa para keluarga kami bergantian membersihkan kamar mandi dengan mengupayakan air dari ruangan yang lain. Paling menyedihkan, lampu di kamar mandi itu pun tidak ada,” ujarnya sedih.
Keterangan paling miris diucapkan keluarga pasien ruang kelas kamar 4 (Empat) Hermawati Br Sembiring warga Desa Kacinambun, menurutnya, selama 2 Minggu dirinya menjaga keluarganya di ruang tersebut, mereka (para keluarga pasien) terpaksa bergantian mengambil air dari lokasi sumur bor yang berada di depan RS.
Lanjutnya, disamping minimnya air bersih, dia juga mengeluhkan fasilitas tempat tidur seperti selimut, bantal yang tidak tersedia. Hal paling mengherankan, sprey pembalut tilam sudah hampir satu bulan tidak diganti pihak perawat walau sudah tampak kumuh.
“Bukan sebatas air bersih ini menjadi keluhan kami bang, tapi masalah selimut dan bantal yang tidak kami dapat di ruang ini menjadi pertanyaan besar. Hal paling aneh, sprey di tempat tidur keluarga kita ini tidak pernah diganti semenjak kami masuk, walau sudah tampak kumuh. Kami sangat enggan langsung ngomong sama perawat disini,” ujar Br Sembirng diamini pasien.
Pantauan wartawan, Minggu (17/5) di RSUD Kabanjahe, sejumlah toilet di beberapa ruang perawatan RS seperti Ruang Kelas kamar 4, Ruang Paviliun, Ruang V, Ruang dan Ruang IGD tampak kekurangan air bersih. Paling memprihatinkan, bak penampung air di 2 Unit Toilet depan ruang Poly Umum persisnya jalan menunju ruang rawat inap terlihat jelas tidak berisi air, sehingga aroma pesing tercium oleh sejumlah pengunjung RS.
Salah satu pengunjung RS, Sipon Br Sitepu (55) alias Nande Derly mengaku warga Simpang Gardu Pancur Batu Kab Deli Serdang tiba-tiba tersentak ketika dirinya memasuki ruangan toilet. “Huh, bau kali pun, baru kali ini aku lihat toilet rumah sakit di negeri ini sangat kumuh. Masak bangunan nya sagat bagus tapi airnya tidak ada,” ujarnya kesal.
Ketika fenomena ini dikonfirmasikan kepada Dr Terry Surbakti selaku Direktur RSUD Kabanjahe melalui Humas Syafii SH, Minggu (17/5) lewat telepon genggamnya kepada sejumlah wartawan menyarankan agar langsung mempertanyakan kepada Kasi Sarana Mitra Eti. “Langsung saja tanyakan kepada Kasi yang membidanginya,” ujar syafii sembari memberikan nomor HP milik Mitra Eti. Mitra Eti selaku Kasi Sarana RSUD Kabanjahe, saat dihubungi sejumlah wartawan via seluler nya, Minggu (17/3) tidak aktif.