LAPORAN : SEMPURNA PASARIBU – TANAH KARO

Warga Desa Serdang, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo heboh. Dimana, salah seorang bocah usai 5 (balita), Meikel Tarigan (4) warga Desa Serdang, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo menjadi korban kebringasan berujung kematian oleh seorang pria, Arjuna alias Juna Sembiring (36) warga yang sama, Jumat (30/11) sekira jam 14.00 wib. Belakangan diketahui motif pembantaian terhadap anak sulung Firdaus Tarigan (46) karena pelaku diduga mengalami stress akibat angka tebakan nomor togel yang digandrungi warga Karo tersebut tak kunjung kena.
Atas kejadian itu, bermacam dugaan soal penyakit pelaku yang tega membantai bocah cilik itu pun bermunculan. Selain diduga mengalami stress karena hobby judi togel juga disebut-sebut pelaku di ketahui selama ini mengalami penyakit ganguan jiwa karena mengidap penyakit Ayan yang sudah lama dimilikinya.
“Dia (pelaku) mengidap penyakit apa kami warga disini pun kurang tau karena selama ini dia tidak di Desa ini. Ada yang bilang stress karena nomor togel gak kena-kena, trus ada lagi yang bilang penyakit lamanya (ayan) kumat,” ucap sejumlah warga saat ditemui ketika berlangsungnya prosesi secara Adat Karo di Jambur Desa Serdang, Sabtu (1/12) sekira jam 10.30 wib.
Sementara keterangan dari berbagai sumber yang di himpun kru SUMUTBERITA.com dari tetanga korban maupun sanak family bocah tersebut juga teman korban bermain mengatakan, saat itu Jumat (30/11) sejumlah anak termasuk korban sedang bermain di halaman rumah warga tidak jauh dari rumah pelaku.
Disaat anak-anak sedang bermain itu lah pelaku yang baru sehari berada di Desa tersebut karena sepengetahuan warga pelaku selama ini menetap di Desa Kuta Buluh, Kecamatan Lau Baleng, Kabupaten Karo menjalankan aksinya. Pelaku lantas menghampiri korban bersama temannya dan langsung membacok korban di bagian pipi sebelah kiri.
Akibat luka bacokan tersebut, korban mengalami pendarahan dan sempat terkapar sekitar 20 menit di lokasi kejadian.
Kejadian spontan itu membuat anak-anak yang melihat korban terkapar bersimbah darah langsung berteriak minta tolong, tetapi saat itu keadaan disekitar Desa sepi karena warga sedang berada di perladangan.
“Ketepatan aku baru pulang dari ladang kudengar suara anak-anak berteriak sambil nangis-nangis. Gak taunya baru aku lihat seorang anak sudah mandi darah,” ucap Jahari Tarigan (32) lalu berupaya menolong korban dengan membawa korban ke rumah sakit swasta Pepalemta di Tiga Panah. Melihat luka korban cukup serius, oleh perawat jaga langsung mengarahkan agar korban segera diboyong ke RSUD Kabanjahe.
Sayang, Tuhan berkehendak lain terhadap anak piatu tersebut karena masih dalam perjalanan menuju RSUD korban sudah menghembuskan nafas terakhir. Sementara pelaku dikabarkan saat itu juga langsung diamankan warga dan diboyong kesalah satu rumah sakit jiwa di Medan.
Sementara pihak kepolisian Polsek Barusjahe juga kecolongan, amatan sejumlah wartawan, Kapolsek AKP Ingan Sembiring beserta anggotanya baru keesokan harinya mengetahui kejadian yang menimpa seorang anak balita tewas dibunuh seorang pria beranak dua tersebut. Pihak Polsek Barusjahe baru tiba di TKP, Sabtu (1/12) sekira jam 12.00 wib saat berlangsungnya acara adat Karo di Jambur Desa Serdang guna prosesi pemakaman.