LAPORAN : PARDY SIMALANGO, ST – TANAH KARO
Mendang br Ginting alias Molek disebut-sebut lebih sering tinggal di rumah dinas Bupati Karo, DR (HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti, di Jalan Veteran Kabanjahe. ‘Keintimannya’ dengan Bupati Karo saat ini ditengarai menjadi penyebab gampangnya mantan pedagang monza (pakaian bekas) itu keluar masuk rumah dinas tersebut bahkan sampai mengobok-obok jajaran-jajaran dinas Pemkab Karo. Sudah ‘sedalam’ apakah hubungan Bupati Karo dengan Molek?.
Pernyataan mengenai Molek lebih sering tinggal di rumah dinas Bupati Karo itu diutarakan oleh seorang warga di sekitar kediaman Molek di Gang Kalihara Kabanjahe kepada wartawan, Rabu (13/11) sekira pukul 15.00 Wib. “Sudah jarang Molek kemari, dia kan sudah orang kaya sekarang. Orang dia dekat kali sama Bupati kita,” ujarnya.
Dikatakannya, sosok dan sifat seorang Molek bukanlah layak ditiru. Sombong dan angkuh adalah sifat yang dimiliki oleh wanita berkaca mata itu sejak dulu, terlebih kepada tetangganya. “Waktu itu pas dia kemari, kami tegur dia bersama tetangga lainnya. Hai..teraktirlah kami sekali nak, kam kan sudah banyak uang sekarang,” ujarnya menirukan perkataan isengnya kepada Molek beberapa waktu lalu.
Namun, saat itu perlakuan Molek tidak seperti yang diharapkan. Katanya, Molek saat itu datang menghampiri mereka sembari membuka tas miliknya dan menunjukkan tumpukan uang yang memenuhi tasnya. “Iya, memang uang banyak, lihat saja ini (uang) di dalam tasku. Sudah ya, aku masih sibuk ini, banyak kerjaan,” ungkapnya menirukan perkataan Molek saat itu sembari meninggalkan mereka dengan mengendarai mobilnya.
Ironisnya, sambungnya, jika dia datang mengendarai mobil dan memasuki gang hendak menuju rumahnya, jangan sampai terhalang oleh apapun di jalan tersebut. “Hooiii babi…awas kau, aku mau lewat, bukan jalan nenek moyangmu ini,” ujarnya lagi mengungkapkan tingkah laku serta perkataan Molek kepada tetangga sekitar waktu itu.
Lanjutnya, Molek telah menikah sebanyak dua kali. Dari suaminya pertama ia dikaruniai seorang anak dan dari pernikahannya dengan suami keduanya saat ini ia dikaruniai dua orang anak. “Kalau suami sama anaknya baik kali, tapi mana bisa suaminya itu berkutik dibuat si Molek. Apapun perintahnya harus dijalankan,” tambahnya.
Menurut pengakuan Molek kepadanya, katanya, Molek dilarang oleh Bupati Karo untuk berjualan monza seperti kegiatan sehari-harinya dulu. “Ngapain capek kalau bisa nggak. Kurang apalagi enaknya aku dibuat kila (bupati) itu. Bupati tak mau kalau aku capek,” ungkapnya lagi menirukan ucapan Molek kala itu sembari mengatakan kalau mau menemui Molek di ruang kerja Bupati saja.
Sementara, ketika dimintai tanggapannya, andai saja Bupati Karo, Kena Ukur Karo Jambi Surbakti kembali mencalonkan diri pada perhelatan Pilkada mendatang, ia mengatakan Karo Jambi sebaiknya tidak mencalonkan diri sebagai bupati lagi. “Seandainya dia (bupati) calon lagi ngapain dipilih lagi, menurut saya dia itu tidak bertanggung jawab, dia tidak menunjukkan karakternya sebagai bapak pemimpin. Padahal kami satu kampung sama dia (bupati), Bupati itu kan anak Kuta Mbaru daerah Tiganderket sana,” katanya.
Tambahnya lagi, sebelum terpilih menjadi Bupati Karo pada Pilkada lalu, Karo Jambi sempat mengatakan, “Kalau aku terpilih nanti jadi bupati, Pa Karbet kalian panggil saja langsung datangnya nanti aku,” ungkapnya menirukan perkataan Karo Jambi kala itu.
Ketika disinggung apakah Bupati Karo pernah datang ke rumah Molek yang berada di Gang Kalihara, tak jauh dari Mapolres Karo, dikatakannya pernah. Hal itu sesuai penuturan Molek kepadanya beberapa waktu lalu. “Kata Molek kemarin pernah Bupati datang kerumahnya itu. Jelek-jelek pun rumah kita, bisanya kita buat datang kemari bupati,” ungkapnya mengulang ucapan Molek.
“Sama Molek jangan macam-macam lah, kalau dia nggak senang sama kita bisa disuruhnya preman-premannya menjemput kita ke rumah,” tutupnya sembari mengakhiri perbincangannya dengan wartawan.
Sekedar pemberitahuan, mendadaknya Molek sebagai orang kaya baru (OKB) di Bumi Turang menuai cibiran dari sebagian besar kalangan masyarakat di Karo. Tak hanya di seputaran pusat pasar Kabanjahe dan di warung-warung kopi, tetangga seputaran tempat tinggalnya pun sependapat mengenai dugaan bahwa Bupati Karo dijadikan ‘ATM’ oleh Molek.