LAPORAN : MOPEN MALANGO – TANAH KARO
Terkait penemuan mayat pria tidak dikenal, Senin (25/2) bulan lalu sekira pukul 17.30 Wib yang ditemukan oleh Toni Sinuraya dan Bagekin Sebayang warga Desa Perbesi saat keduanya sedang menjala ikan di Lau Gerbong, Desa Perbesi, Kecamatan Tiga Binanga, Kabupaten Karo dalam keadaan tanpa busana mulai menemui titik terang.
Saat itu, akibat tidak adanya identitas mayat yang ditemukan itu serta setelah menunggu beberapa hari, akhirnya pihak RSUD Kabanjahe mengubur di pemakaman umum Jalan Irian Kabanjahe, Selasa (26/2).
Akhirnya, Rabu (13/3) sekira pukul 14.15 Wib, Polres Karo didatangi oleh beberapa warga Jalan Danau Belida, Lingkungan 2, Kelurahan Sumber Karya, Kacamatan Binjai Timur, yang mengaku sebagai keluarga Ardiansyah Hadi (30) mayat yang ditemukan warga Perbesi beberapa minggu lalu.
Musiroh (25) yang merupakan istri korban kepada sejumlah wartawan diruang Unit Judi Sila mengatakan dia mengetahui suaminya telah menjadi mayat dan ditemukan di Tanah Karo melalui pemberitaan media cetak terbitan Medan. “Begitu melihat foto korban yang terpampang di koran dan melihat raut wajahnya dan pundaknya, batinku langsung mengatakan bahwa mayat yang ditemukan di Desa Perbesi itu adalah suamiku,” urai Musiroh sambil meneteskan air mata.
Lebih lanjut diuraikannya, Ardiansyah Hadi suaminya selama ini bekerja sebagai supir angkot jurusan Binjai-Pinang Baris. “Minggu (10/2) sekira pukul 22.30 wib suamiku mengatakan akan pergi ke Parapat untuk mengantar sewa dengan mobil rentalan dan berjanji akan pergi paling lama dua hari. Setelah dua hari berlalu tak ada kabar berita dari suamiku. Ketika aku coba menghubungi ke Hp-nya tak pernah mendapat jawaban dan sms pun tidak dibalasnya. Keadaan itu membuat kami semakin curiga apalagi beberapa hari sebelumnya Surya abang dari suamiku bermimpi didatangi dan dalam mimpinya Hadi datang dengan muka lembam dipenuhi darah,” kisah ibu yang mengaku telah dikarunai satu orang anak itu.
Menurutnya lagi, untuk mengetahui keberadan suaminya pihak keluarga juga sempat mendatangi orang pintar yang jumlahnya sempat sampai puluhan orang yang mengatakan keadaan suaminya sedang dalam sekarat dan sangat butuh pertolongan. Ibu 1 anak itu mengatakannya lagi, “Hadi (korban) merupakan tulang punggung keluarga, dan kami berumah tangga waktu itu statusnya sudah duda dengan dua orang anak dan tambah satu setelah kami membangun mahligai rumah tangga,” akunya didampingi ibu mertuanya dan bapak mertuanya.
Ketika ditanya apa hubungan kematian suaminya dengan Aji Faisal alias Siwa yang ditangkap disalah satu Hotel melati di Kabanjahe saat nyabu bersama rekannya, ( 27/2) lalu, ia mengatakan, ”Beberapa tahun yang lalu suamiku dengan Aji Faisal alias Siwa pernah sama-sama bekerja mengangkut sayur- mayur ke Aceh dengan mobil dan sempat diperkenalkanya denganku. Sewaktu pamitan suamiku juga mengatakan akan berangkat ke Parapat bersama Siwa dengan suatu urusan yang saat itu suamiku tak sempat mengatakan urusan apa mereka kesana. Kami pihak keluarga telah sepakat untuk membawa jenazah suamiku ke Binjai tempat kelahirannya,” ujarnya dengan wajah kesedihan yang mendalam.
Sementara, Marzuki Chandra (52) warga Diski Binjai yang merupakan orang tua dari Ardiansyah Hadi (korban) mengatakan bahwa mereka sangat terpukul atas kejadian yang menimpa anaknya itu. Dan berharap pihak penegak hukum menghukum seberat-beratnya pelaku yang telah tega menghabisi nyawa anaknya.
Terpisah, Kapolres Karo AKBP Marcelino Sampouw SH Sik MT melalui Kasubbag Humas AKP Sayuti Malik kepada wartawan mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Sabar ya bang saat ini kita masih melakukan pengembangan. Pada waktunya nanti, kita akan sampaikan semuanya,” singkatnya.