LAPORAN : FERRI – MEDAN
Diperkirakan 60 siswa SMP/SMA Sekolah Darul Ilmi Murni (DIM) Jalan Karya Jaya/Namorambe dirawat secara intensif di RS Mitra Sejati Jalan AH Nasution setelah mengalami keracunan makan nasi bercampur “belatung” ketika sarapan pagi di sekolah tersebut, Kamis (22/11) sekira pukul 08.00 wib.
Amatan kru SUMUTBERITA.com di lapangan, sebanyak 60 siswa termasuk dua orang guru terpaksa dilarikan dan dirawat di tiga tempat terpisah rumah sakit terdekat. Bahkan, belasan diantaranya dirawat di lantai ruang unit gawat darurat (UGD) karena kapasitas ruangan perawatan rumah sakit tersebut tidak mampu lagi menampung jumlah pasien.
Menurut salah seorang siswa SMP Darul Ilmi Murni yang menjadi korban keracunan, Fikri Dermawan mengatakan, pagi itu sekira pukul 08.00 mereka sarapan pagi dengan nasi kuning yang diberikan pihak sekolah untuk seluruh siswa yang menginap di asrama sekolah tersebut.
Usai makan, kepala mereka mendadak pusing dan muntah-muntah, hal tersebut juga dialami siswa lainnya sehingga begitu banyak siswa yang mengalami hal yang sama baru diketahui telah terjadi keracunan makanan sehingga di bawa ke RS Mitra Sejati, ucap Fikri.
Sementara itu, Hamdani salah seorang siswa lainnya mengatakan hal yang sama, namun saat makan nasi kuning itu dirinya menemukan ada belatung di nasi tersebut sehingga mendadak merasa jijik dan mencampakkannya.
Walaupun telah dicampakkan, dirinya tetap terkena keracunan makanan karena sebagian besar nasi kuning tersebut telah dimakannya sebelum mengetahui ada belatung, akunya.
Menanggapi hal tersebut Kepala Sekolah SMA Darul Ilmi Murni, Hermanto saat dikonfirmasi membantah di makanan nasi kuning yang diberikan pihak sekolah untuk siswa yang menginap di asarma sekolah tersebut ada belatung. Menurutnya, pihaknya bersama staf sekolah tersebut telah memeriksa seluruh makanan yang diberikan kepada siswa dan tidak menemukan adanya lendir dan sebagaianya apalagi terdapat belatung, kilah Hermanto.
Ketika disinggung tentang jumlah siswa yang mengalami keracunan, Hermanto tidak bersedia memberi keterangan dan hanya mengatakan peristiwa tersebut murni musibah dan tidak ada unsur kesengajaan. Selain ada guru yang menjadi korban, juru masak juga mengalami hal sama, ucapnya.
Ironisnya, saat wartawan mencoba mengabadikan foto sejumlah korban di RS Mitra Sejati, salah seorang guru yang diketahui bernama Fendy mencoba menghalang-halangi wartawan. Guru tersebut berupaya menutup-nutupi kamera wartawan sambil marah-marah.
Karter SE, pihak Manajemen/Humas RS Mitra Sejati saat dikonfrimasi membenarkan adanya sejumlah siswa sekolah Darul Ilmi Murni yang dirawat di RS tersebut diduga mengalami keracunan makanan dengan gejala pusing dan muntah-muntah.
Menurutnya, para siswa yang dirawat tersebut berjumlah 60 orang datang ke RS Mitra Sejati sekira pukul 10.30 wib dan dirawat di beberapa ruangan di lantai I hingga lantai IV, bahkan sebagian lagi terpaksa memakai ruangan mushalla, ucap Karter.
Selain itu, lanjut Karter, sebagian besar siswa yang dirawat diberikan infus, bahkan belasan diantaranya terpaksa ditempatkan di lantai I ruang tunggu UGD setelah diberikan kasur karena ruang perawatan telah penuh, ucapnya.
Terpisah, Kapolsek Namorambe AKP SH Karo Karo saat dikonfirmasi wartawan terkait peristiwa keracunan yang menimpa siswa SMP dan SMU Sekolah Darul Ilmi Murni tersebut membenarkannya.
Menurutnya, sejumlah personil telah diturunkan ke rumah sakit dan ke sekolah untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Kita telah mengumpulkan data nama-nama korban, sampel makanan dan sampel muntah para korban sebagai barang bukti.
Sesuai informasi dari data yang dikumpulkan petugas dilapangan, untuk sementara sebanyak puluhan siswa dirawat akibat menderita keracunan, ucap perwira tiga balok emas di pundaknya itu.