TANAH KARO – SUMBER
Insiden maut menewaskan Kanit Intel Polsek Juhar, Aiptu Samidun Siahaan (52) di tikungan manis perladangan Juma Tara Km 79-80, jalan lintas Medan-Kutacane, tepatnya di Jalan Rakoetta Brahmana, Desa Kandibata, Kecamatan Kabanjahe, Selasa (27/9/2016) sekira pukul 07.30 WIB pagi.
Keterangan yang diperoleh SUMUT BERITA dari seorang warga, Leonardo di lokasi kejadian menyebutkan, peristiwa naas itu dialami korban usai sepeda motor (septor) jenis Yamaha Vega BK 5506 SG terlibat laga kambing dengan septor dinas jenis Honda BK 6348 S yang dikendarai Witaloka br Sembiring (25), pegawai honorer di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Karo.
Menurut warga, Witaloka br Sembiring saat itu berboncengan dengan rekannya, Laviona Rita br Sembiring (22) yang juga pegawai honorer di dinas yang sama. Ketiganya, saat itu hendak berangkat ke tempat tugasnya masing-masing.
Ceritanya, Aiptu Samidun Siahaan yang tinggal di asrama polisi Desa Peceren, saat itu berangkat dari arah Kota Kabanjahe. Sementara, kedua pegawai honorer tersebut berangkat dari arah berlawanan yakni dari Desa Sukarame, Kecamatan Munte.
Setibanya di tikungan manis lokasi kejadian, kedua pegawai honorer itu mendahului mobil di depannya, sehingga septor yang dikendarainya memakan badan jalan ke kanan. Kontan saja, insiden laga kambing pun terjadi, karena laju septor korban juga cukup kencang.
Naas, Aiptu Samidun Siahaan tewas di lokasi kejadian sebelum sempat mendapatkan pertolongan medis. Terlihat darah mengalir dari telinga dan mulut, lidah tergigit dan menjalar keluar, rahang bawah patah dan luka lecet di bagian wajah.
Sedangkan kedua pegawai honorer mengalami luka lebam pada mata, lecet di kedua kaki dan sesak dada. Keduanya dilarikan ke RS Efarina Etaham untuk mendapatkan perawatan medis.
Berdasarkan amatan, jasad korban dibawa ke RSU Kabanjahe untuk ditangani lebih lanjut. Usai dibersihkan, jasad Aiptu Samidun Siahaan disemayamkan di rumah duka Asrama Polisi Catur Prasetya, Desa Peceren. Jasad korban akhirnya dibawa ke kampung halamannya di Asahan untuk kebumikan secara agama Islam.
- PARDI SIMALANGO