SUMUTBERITA.COM, Karo – Kementerian Pariwisata RI melalui Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Odo R. Manuhutu meminta Pemkab Karo terus berbenah dalam menciptakan iklim suasana daya tarik melalui pembangunan bernuansa budaya Karo seperti model zaman dulu. Ini penting, sebagai upaya pengembangan pariwisata Karo.
Penyataan itu disampaikan Odo R. Manuhutu saat bertemu dengan Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH didampingi Kepala Dinas Pariwisata Munarta Ginting SP dan Sekretaris Eva Angelina Sembiring di Berastagi, Jumat (9/10/2020)
Menurutnya, pada objek wisata Karo, ada tiga desa yang dapat dijadikan sebagai daya jual bagi wisatawan yang hendak ke Danau Toba. Wisatawan akan singgah ke objek wisata itu jika telah tertata dengan baik. Ketiga desa itu antara lain, Desa Pengambatan, Desa Lingga dan Desa Dokan. Ketiga desa ini, kata dia, bisa disulap menjadi desa budaya.
“Sekarang kembali ke Pemkab Karo, apakah mampu menyediakan tempat yang kita usulkan. Kita akan fasilitasi ke Kementerian PUPR agar program pembangunan desa budaya itu dapat dibangun di tiga desa yang dipilih dengan anggaran APBN. Contoh program itu sudah ada di Desa Siallagan, Tomok, Samosir dan sudah kita kerjakan,” ungkap Odo.
Menyahuti itu, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH menjelaskan, dua desa budaya dengan rumah adat Siwaluh Jabu di Karo sudah ada di Desa Dokan dan Desa Lingga selama ini. Meski demikian, Pemkab Karo belum dapat melakukan pengembangan karena keterbatasan anggaran yang ada.
Menurutnya, jika dana APBN dapat membantu Pemkab Karo, pihaknya sangat setuju dan mendukung program tersebut guna memperluas desa budaya yang sudah ada untuk melengkapi dan memenuhi kekurangan yang belum ada. Sebab, kata dia, lambang ciri khas budaya Karo seperti rumah adat Siwaluh Jabu sudah jarang ditemui saat ini karena sudah langka dan hampir punah.
“Tentu, dengan adanya dukungan dari pihak Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemkab Karo akan segera mengeksekusi lokasi yang diminta melalui dinas terkait. Minimal, ketiga desa ini sudah dapat segera dibangun oleh pihak pusat tahun depan,” tutur Terkelin.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Munarta Ginting SP menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan berkoordinasi dengan tokoh adat dan tokoh masyarakat ketiga desa ini. “Diharapkan, pembangunan desa budaya ini dapat terealisasi dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dengan kunjungan wisatawan ke ketiga desa yang akan dijadikan objek wisata kelas dunia,” harap Munarta.
- PARDI SIMALANGO