GUNUNG SITOLI-SUMBER
Konsul kehormatan Jerman di Medan Lilik Dharmadi mengatakan kepulauan Nias sangat berpotensi untuk membangun pembangkit listrik. Nias memiliki sumber alam seperti perairan dan wilayah demografis yang sangat baik.Lilik mengatakan hal itu pada acara pertemuan antara pemerintahan di kepualuan Nias, Pemprovsu, dan enam investor asing yang diwakili oleh konjend Malaysia, Singapura, Jerman, Belanda, Turki, dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Wisma Soliga, Jumat (17/10/2014). “Karena potensinya sangat bagus, kami siap bawa Siemen ke Nias untuk berinvestasi di sektor kelistrikan,” ujarnya.

Selain itu, Lilik juga menyatakan ketersediaannya menjalin hubungan di sektor Sumber Daya Manusia (SDM) seperti pelatihan tenaga perawat, dan pelatihan pembuatan kapal yang terbuat dari fiber. Saat ini, sebut Lilik, Jerman sedang melatih tenaga perawat asal Indonesia yang jumlahnya sekitar 1.000 orang. Tujuannya agar tenaga perawat itu terampil dalam profesinya.”Selama ini, tangkapan dari nelayan Nias kalah dengan hasil tangkapan dari Malaysia dan Thailand. Karena kapal yang digunakan terlalu kecil sedangkan ombak yang ada di kepulauan Nias begitu besar,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Walikota Gunung Sitoli, Martinus Lase mengatakan sangat senang dengan sambutan dari Konsul
Jerman. Sebelumnya, kata Matinus Lase, sudah ada kerjasama antara PLN dengan India dalam hal pembangkit listrik dengan kapasitas 7×3 MW. Tetapi, kata Lase, kerjasama itu tidak berjalan lancar sampai saat ini.
“Kami sudah sampaikan hal ini kepada Menteri BUMN, Bapak Dahlan Iskan. Dan sudah ada teguran ke PLN karena ini kerjasama dengan PLN. Kami berharap, Jerman mau bekerjasama soal kelistrikan nantinya,” katanya.
Begitupula dengan pelatihan tenaga perawat yang ditawarkan Jerman. Bahkan dia mengatakan bahwa ada perusahaan terbaik di rumash sakit di Gunung Sitoli dengan peralatan yang lengkap. Memang, kata Lase, peralatan yanga ada di rumah sakit tersebut tidak berjalan semua karena SDM-nya tidak ada.”Padahal peralatan rumah sakit datang dari luar negeri seperti Jerman, Malaysia dan Singapura. Kita berharap mereka datang dan melakukan pelatihan kepada SDM kita,” harapnya. (SB 49)