LAPORAN : BAMBANG FRANSISCO – TANAH KARO
SUMUTBERITA.com | Jelang perhelatan akbar Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, anggota DPRD Karo jarang masuk kantor. Sehingga mulai mendapat sorotan dari berbagai elemen masyarakat. Sebagian anggota Dewan dianggap hanya “makan” gaji buta karena tingkat kehadirannya ada yang tak mencapai 50 persen, bahkan kurang dari itu.

Wakil rakyat yang mengatasnamakan rakyat ini lebih sering disibukkan dengan kegiatan luar kantor, baik urusan parlemen maupun kampanye untuk kepentingan pemilu legislatif yang waktu pelaksanaaanya semakin dekat.
“ Enak kalilah kalau jadi anggota dewan ya, suka-suka berbuat. Mau masuk kantor , atau enggak pasti terserah mereka, mana tanggungjawab mereka sebagai anggota dewan yang telah dipilih rakyat Karo. Jangan hanya makan gaji buta, walaupun jabatan mereka udah dekat harus mengikuti peraturan,” ujar R.Singarimbun, Sk (42) salah satu aktifis pemerhati pembangunan Karo di halaman kantor DPRD, Jumat ( 27/2) sekira jam 10.00 Wib.
Dia menilai, para anggota dewan tidak menunjukkan contoh yang baik kepada masyarakat. Jangan karena pada akhir-akhir masa jabatan, para anggota dewan suka-suka masuk kantor. “ Ini (DPRD) lembaga pemerintah, jadi mereka wajib ngantor bukan mengabaikan tugas dan fungsinya sebagai wakil rakyat. Jangan hanya mementingkan kampanye, bagaimana akan terpilih lagi. Masih menjabat saja malas masuk kantor !!!,” imbuhnya.
Menurutnya lagi, ada saat-saat tertentu berkampanye atau bertemu dengan konsistuen. “ Saya rasa Badan Kehormatan DPRD Karo juga selama ini enggak berfungsi sebagaimana mestinya, terkesan melakukan pembiaran. Jadi mereka semua sama saja, baik dilakukan BK, partai maupun fraksinya. Anggota dewan seperti terkena penyakit amnesia (pelupa). Jika terkait kewajiban mereka lupa, tapi kalau menuntut hak mereka ingat. Karena itu, sebaiknya BK maupun sekretariat dewan harus berani membeberkan anggota DPRD Karo yang masuk kategori “pemalas” agar rakyat Karo tahu, dan itu tak perlu dipilih lagi pada Pileg 2014 mendatang,” tegas Singarimbun mengakhiri.
Sementara pantauan wartawan di kantor DPRD Karo setiap ruangan komisi kosong dan ruang fraksi pintunya tertutup. Terlihat hanya beberapa PNS yang berada diruangannya.