TANAH KARO – SUMBER
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo diminta untuk merelokasi Pasar Hortikultura Tiga Panah. Hal ini penting, mengingat di sekitar kawasan ini setiap harinya mengalami kemacetan kendaraan yang panjang akibat aktivitas yang berlangsung di dalam dan sekitar kawasan pasar.
“Pasar Tiga Panah dinilai sudah tidak layak. Selain kotor, akses jalan ke kawasan ini tergolong sempit dan rusak. Ini menjadi salah satu penyebab kemacetan di lokasi itu,” ungkap aktivis muda perubahan Tanah Karo, Jadi Ia Bastanta Brahmana kepada SUMUT BERITA, Minggu (27/11/2016) di Kabanjahe.
Dikatakan, di kawasan ini setiap harinya terjadi kemacetan panjang mencapai 2 – 4 Kilometer (Km). Hal ini tentunya menjadi keresahan bagi banyak orang. “Pengendara harus bersabar menunggu. Tak jarang pengendara terjebak macet hingga berjam-jam,” ujar Brahmana.
Menurutnya, kemacetan bahkan kerap kali terjadi hingga malam hari. “Biasanya, kemacetan terlihat mulai siang hari sekitar jam 2. Seterusnya berlanjut hingga sore bahkan malam hari. Sehingga pengendara terjebak macet berjam-jam,” jelasnya.
Mirisnya, kata dia, kondisi mengkhawatirkan pernah terjadi belum lama ini di lokasi tersebut. Pasalnya, mobil ambulans yang mengangkut pasien kritis dari Kabupaten Simalungun hendak menuju Medan, harus ikut terjebak macet.
“Situasi ini tentunya sangat genting karena menyangkut nyawa. Akibat infrastruktur daerah kita yang kurang memadai, warga kabupaten tetangga juga harus merasakan dampaknya. Ini harus dipikirkan. Harga diri Tanah Karo harus dijaga,” cetusnya.
Kondisi Pasar Tiga Panah yang kurang memadai, lanjutnya, juga diperparah dengan kerusakan jalan provinsi kawasan itu. Setiap kali diguyur hujan, badan jalan yang rusak tersebut digenangi air mencapai 20 – 30 centimeter (cm).
“Idealnya, Pasar Tiga Panah harus dilakukan pemindahan. Bupati Karo Terkelin Brahmana harus datang untuk meninjau lokasi. Hal ini baiknya direalisasikan karena menyangkut orang banyak. Ini permasalahan yang cukup serius,” tegasnya.
Lebih jauh dikatakan, untuk pemindahan lokasi Pasar Tiga Panah, Bupati Karo dapat mencari lokasi lahan yang layak digunakan. “Lokasi pasar ini sebaiknya tidak terletak di pinggir jalan besar. Jika lokasinya tetap berada di pinggir jalan besar, akan tetap menimbulkan hal yang sama,” tutup Brahmana.
- PARDI SIMALANGO