MEDAN – SUMBER
Neni Herawati (46) warga Jalan Gaharu, Asrama Singgasana III, No K-154, Kelurahan Gaharu, Kecamatan Medan Timur terpaksa dilarikan pihak kepolisian ke RSU dr Pirngadi Medan. Pasalnya, korban yang berprofesi sebagai guru di SD Muhammadiyah 6 yang berada di Jalan Aksara, Kecamatan Percut Sei Tuan dirampok 3 pria bertubuh tegap dijalan HM Yamin tepatnya didepan Universitas Sisingamangaraja, Selasa (1/9) sekira jam 06.00 WIB.

Menurut informasi, saat itu korban hendak berangkat kerja. Korban melintas melalui Jalan HM Yamin. Namun saat melintas di Jalan Perintis Kemerdekaan, kereta (sepedamotor) korban tiba-tiba ditunjang oleh dua pria berbadan tegap yang diketahui mengendarai kereta Yamaha Vixion. Menurut seorang parbetor yang tak ingin menyebutkan namanya, mengatakan, dirinya yang sering mangkal di dekat RSU dr Pirngadi Medan, melihat tas korban hendak dirampas oleh kedua perampok tersebut.
Korban yang tak mau barangnya diambil, lantas sambil berteriak mencoba berusaha mempertahankan miliknya, kedua pelaku yang kesal kemudian menendang korban hingga terjatuh dari keretanya. “Tadi korban diantar oleh polisi kerumah sakit ini. Mungkin saat itu pelakunya melihat ada polisi, jadi orang itu lari ke arah
Aksara, lalu karena polisi kehilangan jejak, makanya polisi itu balik lagi, mereka pun yang mengantarkan ibu itu ke Pirngadi,” jelas salah seorang pegawai Ruah Sakit Pirngadi Medan.
Sementara itu, menurut Siti (35) adik kandung korban, warga Jalan Gatot Subroto ini mengatakan, kakaknya yang masih belum sadarkan diri. Ia mengatakan bahwa kakaknya setiap hari berangkat kerja di pagi hari. “Kakakku pergi kerja ya memang jam segitu, kalau gak jam setengah 6 ya jam 6 pagi, belum bisa diajak ngomong karena masih belum sadar,” ungkapnya saat menemani kakaknya di Ruang IGD RSU dr Pirngadi Medan. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka-luka pada wajah sebelah kiri, geger otak ringan, serta bahu sebelah kiri patah. Sementara itu, menurut Kanit Reskrim Polsekta Medan Timur, AKP Alexander Piliang, saat dikonfirmasi wartawan, membenarkan kejadian tersebut. “Memang benar, namun korban masih belum sadar, jadi belum bisa dimintai keterangan,” ungkapnya saat dikonfirmasi wartawan.
- DEDI