LAPORAN : FERRI – MEDAN

Tangisan hingga jeritan semakin menjadi-jadi setelah korban dinyatakan akan diotopsi untuk melihat bekas tikaman yang mengakibatkan korban merengang nyawa.
“Tidak perlu otopsi dia (korban), tadi yang kami lihat Cuma dua bekas tusukan, kok sekarang dibilang 20 tusukan? Sudahnya dia mati gak usah diotopsi segala, nanti seperti keluarga kami yang kemarin meninggal dunia disini tahun 2009 silam. Kedua mata, jantung dan hatinya sudah tidak ada lagi setelah diotopsi. Biarlah, kami sudah rela agar dia tidak diotopsi, ucap istri dan keluarga korban sambil terus meneteskan air mata.
Usai mufakat dengan pihak kepolisian dan pihak RSUP H Adam Malik Medan, korban akhirnya tidak jadi diotopsi dengan kesepakatan membuat surat pernyataan tidak keberatan oleh pihak keluarga korban.

 
																				











