LAPORAN : MONANG – KUTALIMBARU
Maraknya aktivitas galian C illegal di Kabupaten Deli Serdang salah satu
penyebab hancurnya akses jalan dimana-mana. Sementara perawatan jalan yang
dilakukan Dinas PU Deli Serdang terkesan kurang maksimal karena ruas jalan
yang baru saja direhab sudah rusak kembali. Hal ini terlihat di jalan
Tuntungan – Kutalimbaru, Tanjung Anom – Lau Bakeri, Pancur Batu – Namorambe
dan kawasan lainnya.
Sejumlah warga masyarakat di Kutalimbaru dan Pancur Batu saat ditemui
wartawan Jumat (27/7) sekira jam 15.00 wib mengatakan, hancurnya akses
jalan di Kabupaten Deli Serdang ada dua penyebab utamanya. Pertama karena
perawatan yang dilakukan instansi terkait secara asal-asalan. Dimana,
selain aspal curah yang dipergunakan cukup tipis, juga pengaspalan itu
terkadang dilaksanakan disaat badan jalan masih basah dan ada yang
digenangi air akibat guyuran hujan.
“Bagaimana bisa daya tahan jalan terjamin lama kalau pekerjaannya dilakukan secara asal-asalan. kedua,
akibat setiap harinya puluhan mobil berat jenis dump truck pengangkut
material galian C kerap lalu-lalang tanpa menghiraukan daya tahan jalan”,
ujar Ng Tarigan, salah seorang warga Kutalimbaru.
Akibat rusaknya akses jalan di Kabupaten Deli Serdang, menimbulkan
keresahan masyarakat yang menggunakan jalan itu setiap harinya.
Sebab kalau disaat musim kemarau, debu beterbangan di sepanjang jalan dan disaat turun
hujan, lumpur dan genangan air menghiasi badan jalan. “Wajar saja kalau
instusi kejaksaan mengusut dugaan penyimpangan penggunaan dana dan menahan
oknum-oknum tertentu di Dinas PU Deli Serdang. Bahkan tidak tertutup
kemungkinan bakalan bertambah tersangka yang bisa mendekam di penjara
nantinya”, ujar Pak Rahmin diamini warga lainnya.