LAPORAN : INDRA – BIRU BIRU
Galian C illegal milik Ketua Umum Asiosiasi Pengusaha Pertambangan Sumatra Utara (APP-SU), Abadi Nainggolan dan milik Seorang Perwira Poldasu, AKBP Suhadi kembali disoal warga. Selain kedua galian tersebut, warga juga ikut meprotes Galian c ilegal milik Jupiter Barus dan Mulia Sitanggang yang kesemuanya berada di bagian hulu kawasan Pantai Biru Biru Indah.
Dalam pertemuan antara pihak pengusaha dan masyaraskat yang digelar Jumat (6/7) siang sekira pukul 11.00 wib di aula kantor Camat Biru Biru, warga menyebutkan jika selama ini akibat dampak seluruh galian yang tidak memiliki legalitas jelas tersebut, membuat air sungai menjadi berlumpur dan juga membuat areal persawahan dan kolam ikan ukut tercemar.
Seperti dikatakan salah satu warga, akibat mesin pengayakan untuk pencucuian material yang digunakan perusahaan milik Adi Nainggolan yang selama ini memanfaatkan air irigasi, menjadikan air irigasi tersebut berlumpur. Sehingga, warga tidak dapat lagi mempergunakanya untuk beternak kolam ikan dan bercocok tanam padi. Selain itu juga kata warga, air pembuangan limbah pencucian matrial tadi selanjutnya dibuang ke sungai dan juga membuat air sungai menjadi berlumpur.
Padahal hampir mayoritas warga menggantungkan hidupnya dari berkolam ikan, menanam padi dan lokasi wisata Pantai Biru biru yang berada di bagian hilir.
“Akibat ulah pengusaha tersebut, ikan saya pernah banyak yang mati karena air irigasi sudah tercemar air limbah pencucian material. Oleh karena itu, saya minta agar perusahaan memiliki etikat baik dengan membuat kolam penampungan limbah sebelum dikembalikan ke saluran irigasi”. keluh salah satu warga bermarga Ginting.
Disamping itu, warga juga mengecam keras tindakan perusahaan milik seorang oknum Perwira polisi AKBP S yang bertugas di Mapoldasu yang selama ini kerap terlihat warga mengeruk alur sungai. Hal itu juga sangat berdampak pada kerusakan lingkungan dan juga membuat air sungai menjadi keruh.
Amatan wartawan di Aula Kantor Camat Biru biru, hampir tidak terlihat butir kesepakatan antara masyarakat dan Warga. Akibatnya, warga berencana akan tetap menyetop armada pengangkut bahan material dari sejumlah galian c ilegal tersebut, seperti telah dilakukan warga beberapa hari kemarin.