SUMUTBERITA.COM, Karo – Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH menyatakan sangat mendukung program Trans Karo menuju ibukota baru RI di Kalimantan Timur yang digagas oleh Yayasan Rajutan Kasih Abadi (YRKA). Ia meyakini bahwa program ini akan membuka peluang besar bagi masyarakat Karo untuk menjadi petani.
“Surat usulan program sudah kita terima. Surat itu ditandatangani Bintang Karunia Organizer, Benson Kaban. Segera kita tugaskan Kabag Otda Kabupaten Karo untuk mengambil kajian MoU agar sesuai dengan yang harapan masyarakat Karo,” jelas Terkelin kepada Heben Heser Ginting selaku penggagas program di ruang kerjanya, Senin (19/10/2020).
Terkelin menilai, ide ini membuka peluang besar bagi masyarakat Karo untuk menjadi petani lewat program trans ke ibukota baru tersebut. “Hal ini mengingat masih banyak penduduk di Karo saat ini yang sudah tidak punya lahan lagi untuk bercocok tanam,” pungkasnya.
Sebelumnya, Heben Heser Ginting menjelaskan, filosofi ide ini muncul karena di Karo sudah terjadi krisis lahan, kepemilikan tanah berkurang dan habis karena pembagian secara kultur di keluarga.
Krisis lahan ini, ia mencontohkan, tanah milik salah satu keluarga di tahun 1960-an seluas 4 hektar. Didalam keluarga itu ada empat orang anak laki-laki. Jika pembagian warisan dilakukan pada tahun 1990-an, masing-masing anak akan menerima pembagian tanah 1 hektar.
Kemudian, lanjutnya, keempat anak laki-laki tersebut rata-rata memiliki anaka 2 – 3 orang pada tahun 2020. Dengan demikian, jika tanah tersebut nantinya diwariskan lagi maka hanya dapat dibagi di bawah setengah hektar. “Ini sering terjadi. Supaya adil, tanah sering kali harus dijual,” ungkap Heben Heser.
Dalam konteks saat ini, ia menegaskan, jika di dalam keluarga memiliki tiga orang anak, maka dua orang anak harus merantau dan hanya satu orang yang menetap di Karo. Jika tidak, ia meyakini akan muncul persoalan baru yang jangka panjang.
“Caranya, konsep soal kepemilikan lahan di Karo harus diubah. Lahan warisan keluarga jangan dibagikan dan jangan dijual, akan tetapi dimiliki secara kolektif di internal keluarga. Jika ada uang hasil usaha, baiknya melakukan ekspansi pembelian tanah di luar Karo dan melakukan perpindahan,” jelasnya.
Di lain sisi, kata dia, potensi sumber daya manusia di Karo sebagai petani cukup baik, karena ini sudah dilakukan secara turun temurun. Ini menjadi modal utama bagi warga Karo untuk memulai usaha pertanian. Ia meyakini, perpindahan ke Kalimantan Timur sebagai petani adalah sebuah pilihan baik untuk saat ini.
“YRKA juga menarik dukungan dari lintas kementerian terkait, karena ini menyangkut Program Ketahanan Nasional dan ikut serta mensukseskan program Nasional tentang ibukota baru RI. Semoga program ini terealisasi guna membantu perkembangan ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat Karo, terutama petani. Semoga ini bukan hanya sebuah harapan, melainkan mimpi yang akan menjadi kenyataan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, program ini digagas oleh Heben Heser Ginting, lantaran ia berlatar belakang pengusaha tambang batu bara di Kalimantan Timur serta pengusaha properti di Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Lampung. Ia juga memiliki lahan ratusan hektar di Kaltim yang sudah ia persiapkan menjadi percontohan untuk memulai program ini.
- PARDI SIMALANGO