LAPORAN : LAMHOT SITUMORANG – TANAH KARO
Soal pemberitaan yang dilayangkan sejumlah wartawan mengkritisi kinerja Direktur RSU Kabanjahe baru-baru ini, salah satu oknum wartawan menerima ‘teror transfaran’ dengan perkataan akan buat perhitungan. Bahasa bernuansa ancaman lewat telepon genggam tersebut terjadi minggu kemarin dan pelakunya diduga dr Jasura Pinem selaku Direktur RSU.
Dasar fenomena itu, Direktur Jasura telah terprediksi berencana aksi negatif akan mencelakai, bahkan ‘membunuh’ oknum wartawan terteror bernama Pardingotan Simalango ST penulis di media cetak harian simantab terbitan Simalungun dan Media Online SUMUTBERITA.com. Aksi yang berpotensi terjadi itu diduga menggunakan tangan gelap disinyalir hasil konsep sang Direktur yang tercatat sebagai Intelektual Deader (ID-Otak Pelaku).
Atas situasi ini, Jasura Pinem dibarter keras harus bertanggung jawab jika suatu saat ada peristiwa yang dialami Pardy Simalango ST dalam bentuk apapun bersifat tidak sesuai keinginan. Munculnya serangan balik terhadap Direktur yang menyandang gelar Master itu, karena system yang dilakoninya terindikasi telah menyimpangan dari aturan yang ada.
Hal ini dikemukakan Pembina Comunitas Wartawan Tim Harli Mikael Sinurat, Minggu (24/11) kepada sejumlah wartawan di Kabanjahe. Dikatakannya, dirinya berani menuding Jasura telah keliru, karena akses yang ditempuh untuk menonjolkan kebenarannya tidak sesuai prosedur sebagaimana yang telah diamanahkan UU No 40 Tahun 1999 Tentang Pokok Pers.
“Saya berani membuat barter, karena data-data sudah cukup saya serap sejak terbitnya pemberitaan di beberapa media cetak yang mengkritisi kinerja Direktur RSU Kabanjahe Jasura Pinem. Anehnya, saat terbitnya berita kelanjutan, adek kami Pardy selaku Tim Junior Harli diinformasikan telah dicari sekelompok preman dari luar Tanah Karo diduga atas suruhan Direktur.Bukti-buki otentiknya seperti rekaman dan sms dari pihak Jasura telah kita simpan,” ujar Mikael.
Lanjutnya, dalam hal ini, pihak kepolisian khususnya bapak Kapolres Tanah Karo AKBP Albert Sianipar kami harap agar peka akan dugaan rencana aksi kriminal yang bakal dilakoni si Jasura terhadap Pardy Simalango, ST. Begitu juga kepada Bupati Karo DR (HC) Kena Ukur Surbakti agar sedini mungkin menyikapi trik ‘sabuk kelapa’ yang diimplementasikan sang Direktur yang steril dari indikasi aroma korup penggunaan dana tahun silam itu.
Masih kata Mikael, dia menyarankan agar dr Jasura Pinem jangan main api dekat pump bensin, karena resikonya sangat fatal. “Kami, khusunya Tim Harli Senior sangat bangga dengan kelicinan system Direktur yang baru ini, tapi kami yakin, kalau memang dia serius mau buat perhitungan karena mungkin dirinya merasa benar selama menjalankan tugasnya, kami siap menguji kadar kebenaran itu.
Trik si Jasura yang kami nilai ‘bermutu rendah’ itu tetap kami hargai, tapi perlu digaris bawahi, dia harus bertanggung jawab jika nantinya ada sesuatu terjadi sama adik kami Pardy, walau sekecil apapun peristiwanya, kita akan perjelas konsekwensinya,” tegasnya diamini rekannya Tim Harli Senior Lamhot Situmorang, Jon J Ginting SH, Sempurna P, Ilham Supandy, Cornelius S,Dp.
Sementara itu, Pardy Simalango ST, kepada sejumlah wartawan, Minggu (24/11) sekira pukul 17.00 wib, mengamini semua keterangan Pembina Tim Harli. Dia juga mengaku, bahwa semua data terkait teror dari pihak bersangkutan telah diserahkan kepada Mikael. Pengurus Pimpinan Cabang Satuan Pelajar Dan Mawasiswa Pemuda Pancasila (PC-SAPMA PP) Kab Karo itu mengungkap sejumlah sms diterimanya baru-baru ini yang dilayangkan istri Jasura bertuliskan,”cari makan dgn cara yg halal susah ya”.
“Semua yang dikatakan bang Mikael itu benar, dan segala data sebagai bukti-bukti teror sudah saya serahkan sama beliau, termasuk data peristiwa sekelompok diduga preman yang mencari-cari saya yang datang dari luar tanah karo menggunakan mobil. Hal yang membuat saya heran, lewat pesan singkat, istri pak jasura mengatakan bahwa susah cari makan dengan uang halal. Apa memang ibu itu sudah tau bahwa menu sehat yang dikonsumsi keluarganya selama ini termasuk kebutuhan tertier (kemewahan) yang terpenuhi sebagian dari uang haram,” ujar Pardy Simalango, ST.
Menanggapi soal seringnya terjadi aksi-aksi kriminal yang dialami sejumlah wartawan akhir-akhir ini, terkhusus di Karo, Ketua Persatuan wartawan Indonesia (PWI) Kab Karo Dikson Pelawi, kemarin mengatakan, dirinya tidak menerima segala aksi criminal terhadap wartawan di seluruh tanah air khusunya Tanah Karo yang diakibatkan motif tulisan. Beliau berharap, bila ada kesan negatif pemberitaan terhadap oknum yang bersangkutan agar menempuh hak nya melalui prosedur sesuai aturan yang ada.
Ketua PWI juga menyarankan agar rekan-rekan wartawan menuangkan tulisan sesuai apa yang ditemukan dan senantiasa menyajikan berita yang berimbang (balans). Demi terwujudnya security diri (1 H), dalam penulisan wartawan diharap agar tidak membubuhkan makna tendensius, tapi tetap berupaya menuangkan informasi akurat (A1).
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabanjahe dr Jasura Pinem, Minggu (24/11) tidak berhasil ditemui wartawan. Sejumlah perawat yang bertugas di lingkungan RS mengaku pimpinannya sedang tidak masuk kantor berhubung hari libur. “Ini kan hari Minggu bang, jadi bapak itu mungkin tidak masuk. Kami aja sama dokter jaga yang bertugas sesuai jadwal yang masukhari ini. Besok saja kalian jumpai ke ruangannya,” ujar salah seorang perawat.