Belum ada hasil dari Polisi, Ngadunya Ke Bupati
LAPORAN : SEMPURNA – KABANJAHE
Mengaku sangat ketakutan dengan perlakuan dari sejumlah warga sedesanya yang menuduh keluarganya memelihara begu ganjang sehingga diusir dari kampung serta ternak miliknya dijarah dan seluruh perabotan rumah tangga milik keluarganya ludes dibakar warga desa membuat, Kembar Sembiring (75) beserta istrinya, Enda Ngena Beru Surbakti (62) warga Desa Guru Kinayan Kecamatan Payung dengan langkah tertatih-tatih langsung menemui, Bupati Karo DR (HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti, Selasa (13/11) sekira jam 10.00 wib.
Setibanya bupati dan terlihat keluar dari mobil dinasnya hendak menuju ruang kerjanya dilantai tiga, Kembar Sembiring yang sudah duluan berada diruang lobi kantor megah milik Pemkab Karo itu dengan terburu-buru langsung menghampiri bupati Karo.
“Tolong bantulah kami pak bupati, kami diusir warga dari kampung kami di desa Gurki. Perabotan rumah tangga kami semua habis dibakar orang. Bantulah kami pak,” terang Kembar Sembiring dengan suara lemah, sontak membuat bupati Karo tercengang akan penuturan warga tersebut.
“Kenapa bapak diusir dari kampung, apa penyebabnya sehingga bapak harus diusir, apa rupanya kesalahan bapak,” tanya Karo Jambi kepada Kembar Sembiring yang saat itu bahwa bupati Karo sedang didampingi Kadisbudpar Karo, Dinasti Sitepu S.Sos dan Kadis P&P Karo, Drs. Sastra Tarigan serta Sekretaris P&P Karo, Drs. Sugianta Ginting .
“Kami dituduh memelihara begu ganjang, padahal itu tidak benar, ternak angsa juga sudah habis diambil orang. Kami terpaksa menumpang dirumah anak saya di desa Bunu Raya pak bupati. Sudah kami lapor ke polisi tapi belum ada hasilnya, Kepala Desa dan Camat Payung juga sudah menanganinya tapi tidak dapat membantu kami pak,” ujarnya lagi seraya membeberkan awal mula keluarganya dituduh memelihara begu ganjang.
Menurutnya, tuduhan dirinya memiliki begu ganjang dari sejumlah warga desa Guru Kinayan kepada keluarganya barawal saat sejumlah warga menemukan jeruk purut (rimo mukur) beberapa waktu lalu didalam rumahnya dan temuan jeruk purut itu pun dibesar-besarkan sejumlah warga bahwa keluarga Kembar Sembiring memelihara begu ganjang.
“Memang benar ada rimo mukur (jeruk purut) dirumah, rimo itu mau kami pergunakan untuk berjiarah karena baru-baru ini kami kemalangan. Sudah kami terangkan semua itu dihadapan Kepala Desa tapi ga ada yang percaya makanya kami diusir,” ujarnya sembari mengatakan peristiwa saat warga memaksa keluarganya angkat kaki dari desa Guru Kinayan, Rabu (7/11) pekan lalu.
Usai mendengar duduk persoalan yang menimpa keluarga Kembar Sembiring hingga berujung pengusiran, Bupati Karo Kena Ukur Karo Jambi Surbakti langsung menghubungi, Camat Payung Tony Sembiring, SH melalui hapenya dan memerintahkan agar Camat beserta perangkat desa Guru Kinayan harus segera menyelesaikan persoalan yang menimpa keluarga Kembar Sembiring melalui musyawarah.
Karena menurut bupati, tuduhan warga kepada keluarga Kembar Sembiring dikatakan memiliki begu ganjang hanya berdasarkan penemuan jeruk purut didalam rumah sangat tidak mendasar dan terlalu mengada-ada. Kedepannya Karo Jambi menghimbau agar hal serupa jangan lagi terjadi ditengah masyarakat.
“Kita akan memotimasi para Camat dan perangkat desa agar lebih proaktif memberikan penyuluhan kepada warga agar tidak terlalu dini menghakimi seseorang dan akhirnya menimbulkan keresahan,” ujar Karo Jambi dan meminta agar keluarga Kembar Sembiring dapat lebih tabah menyikapi tuduhan yang dialamatkan warga kepadanya.