LAPORAN : SEMPURNA – TANAH KARO
Disaat Ujian Nasional sedang berlangsung, disaat itu pula maka cerita pungli di sekolah-sekolah akan santer terdengar dan menjadi bahan perbincangan dikalangan orang tua siswa/i. Seperti halnya di SD Negri Rawang Desa Aek Popo Kecamatan Merek, sejumlah orang tua murid mengeluh dengan adanya pengutipan secara terselubung dengan dalih pencucian nilai raport bagi anak didik yang mempunyai nilai rendah.
Adanya pungli di SD tersebut diketahui wartawan dari sejumlah orang tua murid yng anaknya duduk di bangku kelas VI. Disampaikan sejumlah sumber yang namanya tidak bersedia ditulis mengatakan, siswa/I yang memiliki nilai rendah diharuskan membayar Rp. 100 ribu. “Katanya uang 100 ribu itu untuk mencuci nilai raport anak kami yang rendah. Siapa yang mau anaknya tinggal, kami bayar saja biar anak kami bisa lulus,” ujar sumber sembari bermohon namanya tidak ditulis.
Alasan orang tua murid sehingga bersedia menerima diadakan pengutipan biaya sebesar 100 ribu karena menurut cerita dari guru-guru disana bahwa hal yang sama juga diberlakukan disejumlah sekolah dasar (SD) di Kecamatan Merek. Sedangkan hasil infestigasi wartawan disejumlah sekolah di Kecamatan Merek bahwa pengutipan serupa tidak ditemui.
Sementara Kabid TK/SD Dinas Pendidikan Karo, Irwan Ganti Tarigan S.pd saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (16/4) sekira jam 14.30 wib menerangkan bahwa Program Remedial akan dilakukan di sekolah setelah kegiatan ulangan kenaikan kelas selesai dan bentuk Remidial yang dilaksanakan terdiri dari tiga macam kegiatan yaitu, 1. Siswa mengerjakan soal-soal UKK secara berkelompok dengan diskusi dengan siswa yang sudah mencapai KKM. 2. Siswa di berikan tugas tambahan berupa mengumpulkan rangkuman atau materi yang dapat diambil dari berbagai pusat sumber belajar, 3. Pembelajaran dengan bimbingan guru. “Remedial itu program nasional dan tidak dikenakan biaya,” terang Irwan Ganti Tarigan.
Sedangkan, Kasek SD Rawang Aek Popo Kecamatan Merek, Rohani Br Perangin-angin, AMpd saat dikonfirmasi wartawan melalui selulernya, Selasa (16/4) sekira jam 15.00 wib terkesan mengelak dari tudingan bahwa pihaknya telah memberlakukan pungli dengan dalih pencucian nilai raport. “Ngga benar semua itu pak, saya saja baru dengar dari bapak. Kalau bapak tidak percaya silahkan saja datang ke sekolah kami, saya di rumah sakit Evarina menjaga saudara sedang dirawat,” ujarnya singkat.