TANAH KARO – SUMBER
Bupati Karo Terkelin Brahmana SH berbagi pengalaman tentang tata kepemimpinan kepada 22 orang pendeta dalam pelatihan Servant Leader (kepemimpinan pelayanan) di rumah dinas Bupati Karo, Jalan Veteran Kabanjahe, Jumat (21/6/2019). Hal ini dalam rangka meningkatkan kapasitas para pendeta.
Kepala Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) GBKP, Pdt. Sarianto Purba menjelaskan, pelatihan ini digelar melalui program yang dikolaborasi dengan Moderamen GBKP. Menurutnya, gagasan ini mengemuka dari Pt. Analgin Ginting dan Ir. Elia Masa Ginting Manik.
“Program Servant Leader ini menjadi agenda Moderamen GBKP. Awalnya kegiatan ini melibatkan 100 pendeta. Setelah diseleksi, maka menyusut menjadi 50 orang dan pada keputusan akhir, pendeta yang berhak mengikuti pelatihan kepemimpinan sebanyak 22 orang,” papar Sarianto.
Disampaikan, para pendeta diajak bertatap muka dengan Bupati Karo untuk mendengar secara langsung masukan tentang pengalaman tata cara kepemimpinan selama menjabat sebagai Bupati Karo. “Ini sebagai dasar agar para pendeta dapat menerima arahan, bimbingan, masukan, konsep dan aturan kepemimpinan yang benar,” pungkasnya.
Sementara, Bupati Karo menyampaikan bahwa dirinya selama ini membagi dua konsep kepemimpinan berdasarkan pengalaman yang sudah ia laluinya yakni sebagai proses dan sebagai atribut. Sebagai proses dimaksudkan mengalir seperti air dan tidak merekayasa, dan kepemimpinan difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para pemimpin.
“Artinya, proses dimana para pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai, bawahan atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif, inovatif, kreatif, kerja ikhlas dan kerja tuntas,” jelas Terkelin.
Sedangkan dari sisi atribut, kata dia, kepemimpinan adalah kumpulan karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. “Oleh karena itu, pemimpin dapat didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehingga orang-orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai sosok yang layak memimpin mereka,” tuturnya.
Menurutnya, pelatihan ini memberi motivasi dan modal kepada para pendeta agar lebih kapabel dan tangkas dalam pelayanan di jemaat. “Jadilah seorang pemimpin karismatik yang berkriteria sebagai seorang yang memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi, berkeyakinan kuat, mampu mempengaruhi orang lain serta mampu berkomunikasi secara persuasif,” tutupnya.
- PARDI SIMALANGO