SUMUTBERITA.COM, Karo – Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH bersama Ketua DPRD Karo Iriani br Tarigan, Sekretaris Kegiatan dari Yayasan Missi Gurdwara Medan Lili br Ginting SE, dan Danramil 03/BT Mayor Inf J. Barus, melakukan penanaman pohon alpokat secara simbolis di Taman Mejuah-juah Berastagi, Minggu (19/7/2020).
Dalam kesempatan ini, Terkelin menyampaikan, pihaknya mengapresiasi seluruh elemen masyarakat yang pro dan cinta lingkungan hidup. Ia juga berterima kasih atas kepedulian Yayasan Missi Gurdwara Medan dan Klinik Puja terhadap kelestarian lingkungan. Hal ini sangat bermanfaat sebagai penyaring udara di bumi.
“Kegiatan ini seharusnya dicontoh oleh relawan-relawan pegiat lingkungan hidup dan bergerak di bidang alam. Sebab, penanaman pohon mengurangi dampak perubahan iklim, menjaga populasi makhluk hidup dan mencegah polusi. Selain itu, pemandangan sekitar Taman Mejuah-juah menjadi hijau dan asri. Tentu ini menjadi daya tarik wisatawan juga,” tutur Terkelin.
Sementara, Ketua DPRD Karo Iriani br Tarigan menilai penanaman pohon di Taman Mejuah-juah akan mengurangi dampak polusi sekaligus menambah kesejukan di kawasan Taman Mejuah-juah nantinya. “Penanaman ini harus dijaga dan dirawat sampai tumbuh,” pinta Iriani.
Untuk itu, ia meminta dinas terkait untuk memperhatikan dan merawat bibit pohin yang telah ditanam di lokasi Taman Mejuah-juah Berastagi. Hal ini dimaksudkan agar kelangsungan tumbuhnya pohon dapat terjaga, sehingga bermanfaat bagi kesehatan dan lingkungan.
Menyahuti hal itu, Kepala Dinas Pariwisata Karo Munarta Ginting SP mengatakan, pohon yang ditanam ini akan menjadi tanggung jawab pihaknya dalam hal perawatan dan pengurusan hingga pohon tersebut tumbuh menjadi besar.
Dalam kesempatan yang sama, Lili br Ginting SE menyebutkan, kegiatan ini sebagai wujud cinta terhadap alam dan upaya untuk mengubah udara menjadi lebih segar. “Inilah tujuan Yayasan Missi Gurdwara Medan, sehingga kami bekerjasama dengan Pemkab dan DPRD Karo untuk penanaman pohon pokat di kawasan Taman Mejuah-juah,” jelas Lili.
Ia menyampaikan, meski kondisi pandemi Covid-19 hingga kini belum berakhir, bukan berarti kegiatan produktif dan kreatif khususnya terkait dengan advokasi dan kampanye pada agenda lingkungan hidup seperti penanaman pohon harus berhenti. “Ini harus dilaksanakan demi kelangsung hidup kita,” pungkasnya.
- PARDI SIMALANGO