CERITA tentang pesona Danau Toba, mungkin tidak akan ada habisnya. Sebab pesona danau vulkanik yang satu ini memang selalu menarik untuk bicarakan, apalagi di danau ini juga menyimpan ragam objek wisata yang terbentang di beberapa penjuru.
Dari objek wisata pantai air tawar, perbukitan yang menjulang di sekitar Danau Toba, Pulau Samosir yang terletak di tengah-tengah Danau Toba hingga ragam wisata sejarah dan budaya Batak yang merupakan etnis asli Sumatera Utara.
Semua objek wisata tersebut mempunyai eksotika tersendiri di tengah hawa sejuk khas dataran tinggi yang berhembus di sekitar Danau Toba, bahkan beberapa diantara objek wisata tersebut sudah begitu populer di mata wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia bahkan di berbagai belahan dunia. Maka tak heran lagi apabila Danau Toba telah menjadi salah satu destinasi pariwisata Internasional yang wajib dikunjungi apabila berada di Sumatera Utara.
Sebagai destinasi pariwisata Internasional, tentunya nama Danau Toba sudah tidak asing lagi bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Tapi tahukah Anda bahwa Danau Toba mempunyai beberapa danau kecil yang terletak di tengah-tengah perbukitan Pulau Samosir ? Ya, salah satu danau tersebut bernama Danau Sidihoni. Pertama kali mendengar nama danau ini mungkin terkesan agak asing di mata wisatawan, namun ternyata keberadaan Danau Sidihoni ini telah lama populer di mata masyarakat Sumatera Utara sebagai tujuan wisata alam selain Danau Toba.
Danau Sidihoni ini terletak di Pulau Samosir yang juga merupakan destinasi pariwisata alam dan budaya Batak di Danau Toba, tepatnya di puncak bukit dataran tinggi dari Pulau Samosir. Tentunya karena letak danau ini berada di puncak perbukitan, maka sudah dipastikan bahwa Danau Sidihoni ini pun beriklim sejuk, bahkan iklimnya lebih sejuk daripada iklim di Danau Toba.
Meskipun luasnya jauh lebih kecil dibandingkan Danau Toba, namun ternyata danau ini telah menimbulkan rasa penasaran para wisatawan untuk mengunjunginya, sebab pada hari libur ataupun hari-hari tertentu banyak wisatawan yang datang dari berbagai daerah yang menyempatkan diri untuk berkunjung ke danau ini.
Biasanya mereka datang secara rombongan dengan menggunakan kendaraan pribadi dari Kota Parapat menuju Pulau Samosir. Sesekali terlihat juga beberapa wisatawan mancanegara yang memadati objek wisata Danau Sidihoni dipandu oleh seorang guide yang menjelaskan secara rinci tentang keberadaan danau ini.
Secara tidak langsung, Danau Sidihoni pun telah menjadi destinasi pariwisata di Pulau Samosir yang sayang sekali apabila dilewatkan. Terlebih lagi suasana di sekitar danau ini begitu alami dan sangat tenang, ditambah lagi hembusan angin yang terasa begitu sejuk, sehingga sangat cocok untuk mencari inspirasi ataupun melepaskan penat dari suasana yang ramai. Eksotikanya pun tak hanya dinikmati oleh beberapa wisatawan saja, bahkan tak jarang, beberapa fotografer profesional pun juga pernah menyambangi lokasi danau ini sekedar untuk memotret keindahannya untuk dijadikan koleksi.
Panorama danau ini pun sangat menarik, airnya yang jernih dengan hamparan padang rumput hijau membentang di sekitarnya hingga ke perbukitan yang terdapat di sekitar danau. Tak hanya itu, jejeran pegunungan pun terlihat menghiasi kawasan ini, dari kejauhan juga terlihat jejeran pohon pinus yang tumbuh beraturan. Sesekali juga terlihat beberapa satwa seperti burung yang terbang kesana kemari. Ya, eksotis sekali !
Namun, menurut cerita masyarakat sekitar dahulunya debit air di Danau Sidihoni ini tidak dangkal seperti sekarang ini. Melainkan cukup dalam dan sangat penuh bahkan debit airnya pun menutupi sisi-sisi daratan hijau yang terletak di dekatnya. Kejadian itu bermula ketika terjadinya peristiwa gempa bumi di Nias, Sumatera Utara beberapa tahun silam.
Debit air di Danau Sidihoni pun berkurang secara drastis, tak ada masyarakat yang mengetahuinya. Beribu pertanyaan pun muncul di benak masyarakat, apakah debit air tersebut diserap oleh tanah yang terletak di bawahnya, namun mengapa ketika musim penghujan debit air tersebut juga tidak bisa penuh seperti semula ? Hingga kini pertanyaan tersebut belum terjawab.
Anda pun dapat berkunjung ke danau ini sembari memandang panorama yang terbentang di sekitar danau. Bahkan bagi Anda yang menyukai kegiatan hiking, Anda pun juga bisa berjalan-jalan menelusuri keindahan perbukitan yang terdapat di sekitar danau. Nuansa alami dengan hijaunya perbukitan dan jernihnya air danau akan memanjakan mata Anda.
Bahkan sesekali juga terlihat beberapa orang aktifis pecinta alam dari kota Medan maupun dari kota Pematang Siantar yang melakukan kegiatan outdoor. Ya, lokasi danau ini pun cocok untuk melakukan kegiatan outdoor oleh wisatawan, hanya sayangnya belum terdapat beberapa fasilitas yang menunjang untuk kegiatan para wisatawan.
Jika Anda ingin berkunjung ke Danau Sidihoni, Anda dapat menempuh perjalanan dari Kota Parapat menuju Pulau Samosir dengan menggunakan transportasi penyebrangan berupa boat ataupun kapal feri.
Setelah Anda tiba di Pulau Samosir, Anda dapat menyewa kendaraan umum yang terdapat di sekitar Pulau Samosir seperti sewa sepeda motor seharga Rp. 50.000,- per hari, atau jika jumlah rombongan Anda yang cukup banyak Anda juga dapat menyewa khusus transportasi umum roda empat dengan harga yang dapat Anda negosiasikan dengan pemiliknya.
Kemudian Anda dapat menempuh perjalanan menuju Pangururan yang merupakan sebuah kawasan dataran tinggi di Pulau Samosir. Nah, Danau Sidihoni ini letaknya hanya 8 kilometer saja dari Pangururan dan dapat ditempuh selama 15 menit perjalanan. ***