SUMUTBERITA.COM, Karo – Ditengah maraknya penyebaran wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH meminta agar masyarakat jangan menyentuh hidung, mata, dan mulut setelah memegang sesuatu. Ia meminta agar sering mencuci tangan dengan sabun.
“Ancaman serius Covid-19, hendaknya bisa dipahami masyarakat Karo. Virus ini berpotensi menyebabkan kematian. Diharapkan kita dapat terhindar dari wabah ini,” tegas Terkelin saat video conference dengan Camat Payung dan Namanteran serta Forkopimcam di ruang Karo Command Center (KCC) Kantor Bupati Karo, Jumat (3/4/2020).
Dalam kesempatan ini, Terkelin didampingi oleh Ketua Gugus Tugas (Gustu) Covid-19 Karo Ir. Martin Sitepu, Kepala Dinas Kesehatan drg. Irna Safrina Sembiring Meliala, Kepala Dinas PMD Abel Tarawai Tarigan, Kepala Dinas Kominfo Drs. Jhonson Tarigan, dan Sekcam Namanteran Japet Bangun.
Terkelin mengatakan, apabila masyarakat bisa melaksanakan upaya-upaya pencegahan penularan virus Corona dengan baik, maka dapat dikatakan sebagai pahlawan kemanusiaan. “Karena itu, ikuti dan taati serta tingkatkan disiplin tentang jaga jarak dimana pun berada,” himbaunya.
Menurutnya, tidak kalah pentingnya, kembali mengingatkan dan menekankan agar setiap desa di seluruh Kabupaten Karo menerapkan karantina mandiri selama 14 hari di rumah bagi warga pendatang untuk mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19.
“Pelaksanaan karantina mandiri ini berlaku bagi masyarakat Kabupaten Karo yang baru datang ke desa-desa yang kategori selama ini tinggal di luar daerah dan kembali pulang kampung karena libur sekolah, kuliah, bekerja dan berkunjung ke sanak famili,” jelasnya.
Ia mengingatkan, Camat dan Forkopimcam termasuk setiap kepala desa dan lurah berperan aktif menghimbau setiap warganya. Apabila ada orang yang baru datang/ pulang ke desa, berikan edukasi agar ada kesadaran keluarga yang bersangkutan untuk melakukan karantina mandiri secara disiplin.
“Cara ini ampuh dan efektif melawan Covid-19. Selama proses karantina 14 hari, apabila ada mengalami tanda- tanda, demam, batuk, dan sesak nafas, segera berobat dan periksakan diri ke tim posko medis yang dihunjuk oleh tim Gustu,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Irna Safrina Sembiring Meliala menambahkan, kunci pencegahan dini yang paling efektif yakni kedisplinan dan kesadaran warga dalam mengikuti dan menjalankan himbauan dan anjuran Pemkab karo maupun tim Gustu.
Menurutnya, karantina mandiri 14 hari di rumah yang kembali diperpanjang pemerintah dan serentak secara nasional menandakan bahwa situasi belum normal. “Ini harus dipahami masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Jangan alih-alih sehat, tidak mau karantina mandiri diri, ini filosofi yang salah. Untuk itu, berikan edukasi kepada masyarakat secara berjenjang dari camat kepada kades/ lurah dan seterusnya ke masyarakat,” himbau Irna.
Ia juga sependapat dengan Bupati Karo bahwa cara paling ampuh agar tidak terpapar Covid-19 yakni jangan pernah menyentuh bagian mata, hidung dan mulut melalui jari tangan. “Pintu masuk Covid-19 ke tubuh melalui tangan, bukan udara. Ini harus diketahui masyarakat. Selain itu, penyemprotan disinfektan berfungsi membunuh bakteri/ kuman pada benda mati. Tidak berlaku kepada manusia,” tandasnya.
- PARDI SIMALANGO