TANAH KARO – SUMBER
Bupati Karo Terkelin Brahmana SH didampingi Wakil Bupati Karo Cory Sriwati br Sebayang, Plt. Kepala Dinas Kominfo Jhonson Tarigan, Kepala Bappeda Ir. Nasib Sianturi dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Drs. Robert Perangin-angin, menerima audensi Group Sibayak TV di ruang kerjanya, Jumat (9/11/2018).
Kehadiran Group Sibayak TV ini diwakili oleh Terkelin Tarigan dan Drs. Abdi Ginting. Terkelin Tarigan merupakan mantan karyawan yang telah pensiun dari TVRI Nasional.
Dijelaskan, kehadiran pihaknya untuk mengutarakan rencana pembangunan stasiun TV swasta di Karo dalam waktu dekat ini. Sebelum dibangun, pihaknya ingin bertukar pikiran dan meminta dukungan Pemkab Karo jika TV daerah tersebut diberi nama Sibayak TV.
“Ya, kehadiran kita hanya untuk menjelaskan saja dulu, agar nantinya saya bersama tim dapat bergerak melakukan survei lokasi/ lahan pemancar televisi yang akan kami ajukan ke Pemkab Karo. Hal ini sesuai dengan ketentuan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Perwakilan Sumatera Utara,” jelasnya.
Disampaikan, rencana lahan yang akan di survei pihaknya yakni di daerah Gundaling Berastagi dan untuk kantor, rencananya dipusatkan di lahan Taman Mejuah-juah. Kantor ini rencananya dijadikan studio untuk pengembangan informasi dan potensi wisata di Karo melalui sarana televisi yang akan dibangun tersebut.
“Usai di survei, kami akan membuat surat permohonan ke Pemkab Karo agar ditindaklanjuti. Atas dasar ini nantinya, saya sudah dapat mengisi formulir di KPI Sumut sebagai regulasi. Jika terealisasi, maka ijin penyiaran percobaan dari KPI Sumut turun dalam waktu satu tahun. Jika tidak bermasalah, tahun berikutnya ijin ditambah 10 tahun,” paparnya.
Lebih lanjut disampaikan, untuk mekanisme perekrutan pegawai, pihaknya akan merekrut sebanyak 20 orang dalam setahun dari total 60 orang yang harus dipenuhi. “20 orang ini akan menjalani training di Pemkab Karo selama 6 bulan. 2 bulan teori dan 4 bulan praktek, maka selanjutnya menjadi penyiar,” jelasnya.
Selanjutnya untuk siaran, pihaknya akan berusaha menerapkan standar Nasional dengan menjangkau seluruh Indonesia, tanpa mempergunakan parabola. “Stasiun TV ini sengaja kita bangun di Karo karena memiliki 7 frekuensi yakni, frekuensi 23, 24, 25, 26, 30, 32 dan 34. Untuk frekuensi yang kita gunakan nantinya, ditentukan oleh KPI Pusat,” tutupnya.
Sementara, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH menyatakan pihaknya sangat mendukung rencana tersebut. Menurutnya, televisi lokal menjadi salah satu harapan untuk membangun bangsa dari daerah melalui tayangan-tayangan berkualitas, menginspirasi, edukatif dan mencerahkan.
“Era digitalisasi penyiaran di Indonesia sudah pasti akan datang, cepat atau lambat, suka atau tidak suka, siap atau tidak siap kita menghadapinya, karena begitulah kecenderungan global tentang dunia penyiaran. Inovasi teknologi penyiaran adalah suatu hal yang tidak terelakkan di masa depan,” ungkapnya.
Disampaikan, jika nantinya televisi lokal ini sudah beroperasi, jangan jadikan rating sebagai tujuan utama. Namun berikan tayangan menarik, tak sekadar hiburan, tapi bermanfaat dan mendidik. Jangan membuat program yang asal hanya untuk mendapatkan rating.
Dengan perkembangan televisi lokal, masyarakat di daerah akan mendukung program-program televisi yang mendidik dan berbudaya. “TV lokal mestinya menjadi perangsang bangkitnya perekonomian daerah. Banyak potensi yang bisa digali melalui sistem siaran jaringan,” tuturnya.
Untuk itu, ia meminta kepada pihak Group Sibayak TV untuk segera mengajukan surat permohonan kepada pihaknya agar dapat ditindaklanjuti dan difasilitasi. “Saya akan perintahkan Dinas Kominfo dan Bappeda untuk bekerja sama membuat dan rekomendasi kedepan,” tutupnya.
- PARDI SIMALANGO