TANAH KARO – SUMBER
Misteri pembunuhan Sinta br Sitepu (20) warga Gang Karya, Desa Tigapanah, Kecamatan Tigapanah, akhirnya terungkap. Pembunuh wanita satu orang anak itu tak lain adalah suaminya sendiri, Dedi Syahputra Perangin – angin.
Untuk diketahui, korban dibunuh oleh suaminya pada Selasa 4 Juli 2017 lalu sekira pukul 01.00 WIB dinihari. Jasad korban ditemukan oleh orang tuanya dalam kondisi tertutup selimut di kamar rumah kontrakannya pada Rabu 5 Juli 2017 sekira pukul 20.15 WIB malam.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh SUMUT BERITA dari Kapolsek Tigapanah, AKP Dearma Munthe SH, Sabtu (8/7/2017) menyebutkan, pelaku ditangkap tiga hari berselang pasca kejadian tepatnya, Jumat 7 Juli 2017.
Pelaku diciduk oleh Kanit Reskrim Polsek Tigapanah, Aiptu R. Situmeang dan seorang personel, Aipda Dana Tarigan di simpang pabrik PT. Pinago Utama, Desa Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
“Setelah mengantongi identitas pelaku, personel kita langsung bergerak ke Palembang. Pelaku akhirnya diringkus saat hendak pulang ke rumah orang tuanya. Saat itu, pelaku dibonceng oleh ayah kandungnya bersama anaknya,” jelas Dearma Munthe.
Dijelaskan, pasca melarikan diri, pelaku sempat mengirim pesan singkat kepada salah seorang tetangganya di Tigapanah. Dalam pesan singkat itu, pelaku mengatakan jika dirinya tidak akan pulang lagi karena telah membunuh istrinya dengan alasan sakit hati.
Pelaku, Dedi Syahputra Perangin – angin saat diperiksa mengakui dirinya telah membunuh istrinya dengan cara mencekik leher korban. Setelahnya, pelaku mengikat leher korban dengan kain baju.
Menurutnya, pembunuhan yang ia lakukan dilatarbelakangi sakit hati karena tidak diberikan kebutuhan biologis oleh istrinya. “Aku sakit hati karena enggak dikasih jatah. Akupun khilaf dan kucekik lehernya,” aku Dedi.
Sementara, menurut beberapa tetangga korban sebelumnya, keluarga muda yang dikarunia seorang anak perempuan yang masih berusia 1,5 tahun itu, hampir setiap hari terlibat cekcok di dalam rumahnya.
“Hampir setiap hari kami dengar mereka cekcok. Suaminya (Dedi) ini orangnya keras kali. Sehari – hari kerjanya jadi aron di ladang, sedangkan istrinya di rumah saja,” jelas beru Tarigan, tetangga korban.
Keterangan berbeda disampaikan oleh T br Kemit yang juga tetangga korban. “Korban (Sinta) pernah cerita kalau suaminya ada kelainan seks. Hampir tiap hari minta dilayani, mainnya kasar. Dia ngaku udah enggak tahan sama suaminya,” ujar Kemit.
Dari hasil autopsi sebelumnya, kondisi jasad korban sangat mengenaskan. Kondisi kepalanya hancur dan di kemaluannya ditemukan luka robek. Korban telah dikebumikan di Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, Kamis 6 Juli 2017 lalu.
- JULIUS SP/RED