
TANAH KARO – SUMBER
BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Perintis Kabupaten Karo, mensosialisasikan program BPJS Ketenagakerjaan bagi ratusan petani harian lepas atau Aron (dalam bahasa Karo-red), Kamis – Jumat (17 – 18/11/2016) di Jalan Veteran Berastagi.
Berdasarkan amatan SUMUT BERITA, sejak pukul 06.30 WIB pagi, ratusan Aron tampak memadati ruas Jalan Veteran Berastagi. Mereka berkumpul untuk menunggu orderan pekerjaan dari pelaku usaha agribisnis yang akan mempekerjakan mereka di kawasan lahan pertanian di Karo.
Seperti diketahui, petani Aron merupakan petani pekerja harian lepas, yang bekerja ke sejumlah kebun dan ladang pertanian di Karo. Cara transaksinya yakni para tenaga Aron menunggu calon pemberi kerja di ruas Jalan Veteran Berastagi pada pagi hari.
Apabila pemberi kerja dengan petani Aron sudah sepakat dengan harga dan pekerjaan, lantas mereka akan diangkut dengan menggunakan truk menuju ke lahan pertanian. Mereka diberi upah harian berkisar Rp 70 ribuan per hari. Jumlah petani Aron ini cukup banyak.
Disela-sela keramaian itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Perintis Karo Sanco Simanullang ST MT didampingi Ricky Fernandes Pardede, memberikan sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan. Program itu diantaranya Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun.
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan program-program BPJS Ketenagakerjaan secara langsung kepada petani. Selama ini, kawan-kawan petani Aron belum mendapat penjelasan secara khusus,” kata Sanco.
Disampaikan, para petani Aron belum mendapat perlindungan kecelakaan. “Ini cukup rentan. Jika terjadi musibah, siapa yang bertanggung jawab kepada para Aron? Nasib Aron butuh perhatian kita bersama, baik pemerintah maupun pemangku jabatan lainnya,” ungkap Sanco.
Lebih lanjut dijelaskan, jika program Jamsostek sebelumnya lebih kepada pekerja di pabrik, kini masyarakat sektor informal termasuk petani Aron pun, dapat mendaftar secara mandiri.
“Dengan membayar hanya Rp 16.800 per bulan, maka para pekerja bukan penerima upah seperti petani akan mendapatkan hak-hak yang sama dengan pekerja di perusahaan,” jelasnya.
Sementara, boru Sinambela salah seorang pedagang “Mie Gomak” di kawasan itu, mengaku merasa senang usai mendapat penjelasan mengenai program BPJS Ketenagakerjaan secara langsung.
“Dulu waktu di Batam, aku pernah dapat Jamsostek dan sudah kucairkan. Aku tak tahu saat ini petani atau pedagang sudah bisa ikut BPJS Ketenagakerjaan. Kukira hanya kerja pabrik dan di perusahaan saja yang bisa ikut,” kata dia.
Ia mengaku sangat tertarik dan akan segera mendaftarkan diri ke BPJS Ketenagakerjaan. “Hitung-hitung menabung di hari tua. Kalau tak mampu lagi kerja, aku bisa mencairkan uang itu. Besok aku mendaftar. Suamiku menyusul,” tutupnya.
- PARDI SIMALANGO