REPORTER : BARON PURBA & PARDI SIMALANGO – KABANJAHE, TANAH KARO
SUMUTBERITA.com | Maraknya peredaran Narkoba akhir-akhir ini membuat kalangan masyarakat menjadi resah. Bahkan, para pelajar dan begitu juga PNS mulai diperdaya sehingga hal tersebut merugikan diri sendiri. Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Kabupaten Karo, Drs. Adlin Tambunan, Kamis (23/1) sekira pukul 10.00 WIB di ruang kerjanya di Jalan Pahlawan No 21 Kabanjahe.
Menurutnya, saat ini peredaran Narkoba sudah marak, baik para pelajar begitu juga di kalangan PNS tak luput dari penyalahgunaan narkoba. Menyikapi hal tersebut, masyarakat dapat bekerjasama dengan pihak yang terkait guna mengantisipasi sebelum peredaran narkoba semakin marak.
“Kita memberantas narkoba berjalan di dua roda yakni pencegahan dan pemberdayaan masyarakat. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan cara sosialisasi di lingkungan sekolah baik perguruan tinggi, lingkungan kerja termasuk swasta. Keberadaan BNN di Kabupaten Karo ini mulai sejak bulan September 2013 lalu. Setelah dilantik oleh Anang Iskandar, Ketua BNN RI Pusat, dan kegiatan dimulai dari awal 2014 ini,” jelasnya.
Tugas, Pokok, dan Fungsi (tupoksi) yang dilakukan oleh BNN nantinya, lanjutnya, berupa pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) yang bernaung di lembaga pemerintahan dan non kementrian yang merupakan lembaga vertikal.
Guna memberantas narkoba, Tambunan sangat berharap adanya kerja sama dengan pihak-pihak lain, termasuk dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda. Jika natinya hal tersebut dibiarkan, maka narkoba dapat menyerang anak-anak yang kita harapkan sebagai penerus generasi bangsa dan merusak masa depannya. Tak dapat dipungkiri, hal ini akan terjadi di belakangan hari jika dibiarkan berkembang.
“Pada saat ini banyak orang yang telah kecanduan narkoba, baik kalangan remaja dan kalangan lainnya. Tapi mereka takut akan melaporkan hal yang dialaminya, padahal jika mereka melaporkannya ke BNN, maka dirinya akan direhabilitasi guna memulihkan kesehatannya dari narkoba,” kata Tambunan
Namun, ungkapnya, sejauh mana permasalahan medis dan sosial, semua dapat diselesaikan apabila ada keterbukaan diantara semua pihak. “Disamping itu, pihak kita juga pastinya akan menindaklanjuti setiap adanya informasi dari masyarakat yang kita terima terkait narkoba,” ujar Tambunan.
Terkait keberadaan BNN RI di Kabupaten Karo, Tambunan menilai bahwa masyarakat Kabanjahe menyambutnya dengan sangat positif. Karena belakangan ini peredaran narkoba sudah marak, baik di kalangan pelajar, anak remaja maupun lainnya. Kiranya setelah adanya BNN tersebut peredaran narkoba dengan sendirinya akan berhenti,” harap Tambunan.