TANAH KARO-SUMBER
Aktifitas di kota wisata Berastagi sejak empat hari terakhir mengalami lumpuh total akibat hujan material debu vulkanik menyelimuti kota di Kec Berastagi dan Kec Merdeka, semantara warga yang berada di dua Kecamatan tersebut hanya mampu beridiam diri di dalam rumah masing-masing,Kamis(9/10).
Sejak terjadinya guguran erupsi gunung sinabung sejak Minggu(5/10) lalu hingga sekarang ketebalan debu yang menyelimuti dua Kecamatan mencapai 3-4mm, hal lain juga terlhat dari lahan pertanian warga yang sudah tertutup material debu vulkanik hingga warga hanya mampu pasrah dan menunggu himbauan dari BPBD Kab Karo apakah mereka harus mengungsi atau hanya berlindung di dalam rumah saja, disamping itu sejumlah tempat objek wisata dan penginapan tampak sepi dikunjungi wisatawan yang berlibur ke kota wisata tersebut.
Dari laporan warga di Kec Namanteran Pelin Sembiring (45) dua malam terakhir hingga tadi malam guguran erupsi sinabung selain mengeluarkan material debu vulkanik, dari kepundan sinabung juga terlihat guguran awan panas yang mengenai beberpa pohon kering hingga terlihat terbakar selama empat jam, ketebalan debu juga terlihat di beberapa Desa Naman,Sukandebi,Sukatepu.
Kepala pos pengamatan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) di Jalan Kiras Bangun Desa Ndokum Siroga Gang Kayu Besar Kec Simpang Empat, Armen Putra yang di hubungi Wartawan mengaku aktifitas gunung sinabung dalam beberapa waktu terakhir mengalami peningkatan namun status masih siaga (level III) hingga saat ini belum dapat dinaikan, aktifitas awan panas masih berada di 3km keliling dan 5km sektoral, Ungkapnya.
Camat Merdeka Drs Kasman Sembirng yang dihubingi melalui selulernya mengaku, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak BPBD Kab Karo agar segera melakukan penyiraman di wilayahnya yang terkena hujan material debu vulknik, sedang bagi warganya diaharapkan untuk tetap tenang dan selalu memakai masker saat berada di dalam rumah maupun di luar rumah, selain itu warga juga diminta untuk tidak mengungsi dan selalu melakukan kordinasi dengan pihak pemerintah desa di desanya masing masing.
Sementara itu Sekjen BPBD Kab Karo Jhonson Tarigan SH mengaku pihaknya telah melakukan penanganan pertama dengan melakukan penyiraman di sepanjang jalan Veteran Berastagi utntuk mengurangi debu di sepanjang jalan tersebut, langkah lain juga di lakukan dengan membagikan masker kepada warga agar material debu vulkanik dapat di cegah masuk ke dalam tubuh yang mengakibatkan penyakit ISPA.
Kadisdik Kab Karo Drs Saroha Ginting MM yang sejak pagi melakukan peninjauan ke beberapa sekolah di Kec Berastagi dan Kec Merdeka, dirinya menghimbau bila hujan material debu vulkanik masih turun, pihaknya memerintakan bagi masing masing kepala sekolah untuk tidak menahan para sisiwa untuk mengikuti proses belajar mengajar dan segera memulangkan sisiwa/i nya agar dapat terhindar dari ancaman penyakit yang di sebabkan dari debu gunung sinabung.
Pantauan Wartawan di sepanjang jalan Veteran Berastagi tampak beberapa rumah toko (Ruko) masih menutup usahanya, sebab material debu vulkanik masih menutupi kota tersebut hingga ketebalan 3-4mm, bila dipaksakan untuk membuka toko warga juga enggan untuk keluar rumah. Sedangka pengakuan pedagan warung nasi di jalan wisata Jaranguda, Wati,60 mengaku dalam beberapa hari dagangannya banyak tersisa akibat pembeli enggan makan di tempatnya karena tebalnya debu dan tuipan angin yang masik ke dalam warung miliknya, dirinya juga mengaku telah berkoodinasi dengan kepala desa setempat, apakah harus mengungsi atau bertahan dirumah saja . (SB 12)