TANAH KARO-SUMBER
Korban erupsi Sinabung kembali merasa dibodoh–bodohi oleh Pemerintah. Pasalnya, hingga saat ini masih ada anak pengungsi yang belum menerima bantuan beasiswa pendidikan, sesuai dengan instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika datang meninjau keadaan pengungsi Januari lalu.
Saat itu dikatakan Kepala Negara, Pemerintah akan memberikan bantuan beasiswa kepada pelajar Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menegah Atas (SMA) dan termasuk mahasiswa, akibat erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.
“Pemerintah pusat tidak akan membiarkan anak-anak pelajar dan mahasiswa “droup out” atau putus sekolah karena terjadinya bencana alam tersebut. Para siswa dan mahasiswa yang mengalami bencana erupsi Sinabung itu, banyak menimba ilmu di luar Kota Kabanjahe. Mereka harus tetap diperhatikan dan jangan sampai berhenti pendidikannya,” ujar Presiden SBY ketika itu.
Hal ini berbanding terbalik dengan yang diutarakan seorang pengungi, Agus Sembiring (36) warga Desa Sukanalu, Kecamatan Naman Teran yang mengungsi di Posko GBKP Jalan Kota Cane Kabanjahe, ketika ditemui wartawan, Selasa (27/5). Dikatakan Agus, anaknya yang bernama Aryo Sembiring (10) yang bersekolah di SD Inpres, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang hingga hari ini belum menerima bantuan beasiswa pendidikan sebesar Rp 1.000.000 tersebut.
Padahal disebutnya, sebelumnya pemerintah mengatakan kepada mereka semua anak korban erupsi Sinabung baik yang bersekolah di dalam maupun luar daerah akan mendapatkan bantuan beasiswa tersebut. “Sebelumnya memang sudah dijanjikan kepada kami bang. Tapi sampai saat ini tidak juga diberikan, kalau memang tidak ada, sampaikan kepada kami, jangan kami dibuat berharap–harap begini,” kesal Agus yang sudah sekitar 7 bulan tinggal di posko pengungsian.
Dikatakannya, sebelumnya sang anak pernah bersekolah di SDN Kecamatan Naman Teran, namun pada saat erupsi tahun 2010 lalu, dia berinisiatif memindahkan sekolah sang anak ke Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang untuk menghindarkan sekolah anaknya menjadi terganggu. “Sekitar 3 bulan yang lalu, anak–anak korban erupsi yang bersekolah di Kabupaten Karo beasiswanya sudah cair bang, sedangkan anak saya, serta beberapa anak lainnya yang juga bersekolah di luar Kabupaten Karo belum mendapat bantuan tersebut,” paparnya.
“Kami berharap kiranya Pemerintah memperhatikan nasib persekolahan anak–anak kami. Bantuan beasiswa tersebut sungguh sangat berarti dan membantu bagi kami yang tidak mempunyai pekerjaan tetap sekarang ini,” harap pria yang sebelum erupsi Sinabung ini mengaku bekerja sebagai petani.
Sementara itu, Dansatgas Penanganan Bencana Erupsi Sinabung, Letkol Inf. Asep Sukarna, yang dikonfirmasi wartawan terkait hal tersebut, Selasa (27/5) sekira pukul 18.38 WIB membenarkan hal tersebut.
“Memang betul hal itu semuanya bertahap, kepada para pengungsi yang belum mendapat bantuan beasiswa kiranya bersabar dahulu, pasti semua akan kebagian. Bantuan tersebut kan dari Mendiknas, semua ada prosesnya. dan pengungsi harus bersabar. Untuk lebih jelasnya tanya bidang terkait Kadis Pendidikan Karo. Terima kasih,” jelas Dandim melalui pesan singkat. (SB 15)