TANAH KARO – SUMBER
DR Jopinus Ramli Saragih SH MM atau yang akrab disapa JR Saragih, mengulurkan tangan kepada Joni Saputra Ginting (48) seorang petani warga Desa Barung Kersap, Kecamatan Munte, Kabupaten Karo.
Ya, dalam dua tahun terakhir, Joni Ginting – begitu ia akrab dipanggil – divonis dokter mengalami penyakit kanker ganas di bagian paha kakinya.
Selama ini, Joni Ginting hidup pas-pasan bersama istrinya, Dameria br Perangin-angin di ladang peninggalan orang tuanya bersama anak bungsunya yang masih sekolah di SD Negeri Barung Kersap.
Miris, karena tidak mampu lagi membiayai sekolah anak sulungnya, putra tertua mereka tersebut terpaksa tinggal bersama pamannya di Yogyakarta.
Kepada Pejuang JR, Dameria br Perangin-angin menceritakan kisah kelam yang dialaminya. Selama hampir dua tahun belakangan suaminya sudah mengidap penyakit mematikan tersebut.
“Pertama, pihak rumah sakit menyarankan untuk dilakukan operasi. Namun karena tidak ada biaya dan mempertimbangkan anak-anak, maka suami saya meminta agar ia dirawat dirumah saja,” kisahnya.
Meski demikian, saat ini ia tidak lagi mampu melihat kondisi kesehatan suaminya yang kian memburuk. Kondisinya kian mengkhawatirkan.
“Suami saya tidak bisa makan dan minum lagi. Sementara untuk berobat kami tidak mampu lagi. Buat makan saja kami sudah susah, anak saya yang bungsu pun terkadang harus membantu bekerja diladang,” keluh Dameria.
Sempat putus asa, namun kondisi itu langsung tergagalkan. Secara kebetulan, ia bertemu dengan warga kampungnya, Adi Pranata Sebayang. Ia lantas menceritakan beratnya beban hidup yang dialaminya kepada Adi.
Beruntung baginya, Adi yang mengetahui adanya perekrutan relawan JR Saragih, selanjutnya menyampaikan permohonan bantuan untuk Joni Ginting ke Sekretariat Pejuang JR di Jalan Wagimin Kabanjahe. Adi didampingi perpulungen (perkumpulan) gereja dan beberapa masyarakat Desa Barung Kersap.
Menindaklanjuti permohonan tersebut, Koordinator Pejuang JR Saragih Kabupaten Karo, Dessy Elvetina didampingi sejumlah relawan diantaranya, Abdul Sani Bangun, Daniel Sembiring dan Romi Ginting, selanjutnya menelusuri dan mengunjungi langsung ke Desa Barung Kersap, Senin (12/6/2017).
Kepada Dameria, Dessy Elvetina berjanji akan menyampaikan dan membahas hal itu kepada JR Saragih. “Tolonglah buk, kalau bisa secepatnya, bantulah kami,” timpal Dameria.
Gayung bersambut. Hanya dalam hitungan jam usai menerima laporan tersebut, JR Saragih langsung memerintahkan agar Joni Saputra Ginting ditangani dan diberikan perawatan pertama di RS Efarina Etaham Berastagi.
“Kalau sudah separah itu, hari ini juga segera bawa pasien ke RS Efarina Etaham Berastagi, nanti akan saya koordinasikan. Jika RS Efarina Etaham tidak mampu, akan kita rujuk ke Medan. Jangan ditunda-tunda lagi,” pinta JR.
Pejuang JR selanjutnya bergerak ke Desa Barung Kersap. Puluhan warga sudah menanti. Warga mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian JR Saragih yang telah bersedia membantu keluarga Joni Ginting.
Warga turut mengisahkan kehidupan pahit keluarga Joni Ginting. Menurut warga, sudah dua tahun Joni tak dapat kemana-mana lagi. Anak bungsunya yang duduk di kelas 6 SD, terpaksa membawa sepeda motor (kereta) bututnya untuk ke sekolah.
“Keretanya pernah rusak. Karena mereka bagian dari masyarakat Desa Barung Kersap, beberapa warga patungan untuk memperbaiki kereta itu supaya dia masih bisa pergi ke sekolah,” tutur warga setempat bermarga Ginting.
Sementara, Dessy Elvetina menyampaikan, JR Saragih sesungguhnya berniat untuk turun langsung ke desa tersebut. Meski demikian, dikarenakan jadwal yang padat dan mendadak, JR Saragih menitip pesan agar Joni Ginting dibawa ke RS Efarina Etaham.
“Joni Ginting akan ditangani. Jika harus dirujuk ke Medan, kita langsung bergerak. Saat ini kita akan pantau terus perkembangan kesehatan Joni Ginting. Mohon bantuan doanya agar Joni dapat segera sembuh,” jelas Dessy.
Berdasarkan amatan SUMUT BERITA, Joni Ginting yang tiba di RS Efarina Etaham langsung ditangani oleh Dr. Nely Rahayu. Namun, ia menyarankan agar Joni Ginting dirujuk ke Medan. “Penanganan kanker belum ada di RS Efarina Etaham. Untuk rujukannya, kami akan mengarahkan ke rumah sakit terbaik,” ujar Nely.
- PARDI SIMALANGO