SUMUTBERITA.COM, Karo – Bupati Karo Terkelin Brahmana SH didampingi Asisten I Pemerintahan Drs. Suang Karo-karo, Kepala Dinas Kesehatan drg. Irna Safrina Sembiring Meliala M.Kes, dan Camat Berastagi Mirton Ketaren, menghadiri Opening Meeting Survei Akreditasi Puskesmas Korpri Tahun 2019 di Puskesmas Korpri Berastagi, Senin (18/11/2019).
Tim surveior ini berasal dari Komisi Akreditasi, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang akan berlangsung mulai tanggal 17-21 November 2019.
Berdasarkan amatan, kehadiran Terkelin disambut oleh ketua tim surveior Syawaluddin SKM bersama anggota dr. H. Fahrurazi M.Kes dan drg. Musril M.Kes, Forkopinca Berastagi serta Kepala Puskesmas Korpri. Terkelin mendapat pengalungan bunga dan kain selendang bermotif Karo.
Terkelin menyampaikan, pembangunan bidang kesehatan merupakan salah satu program prioritas Pemkab Karo. Disamping itu, mendorong dan berkomitmen untuk meningkatkan pembangunan kesehatan melalui perluasan jangkauan kesehatan dan peningkatan mutu kesehatan secara berkesinambungan yang dapat dicapai melalui akreditasi Puskesmas.
“Yang tak kalah penting, keberhasilan pembangunan kesehatan pada hakikatnya menuntut kerjasama yang lebih sinergis antara Pemkab Karo, stakeholder dan seluruh masyarakat. Akreditasi Puskesmas merupakan pengakuan terhadap Puskesmas yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan,” jelas Terkelin.
Ia menegaskan, pihaknya siap berkomitmen melaksanakan dan memenuhi syarat yang wajib dipenuhi untuk memenuhi ketentuan yang ditetapkan tim surveior, sehingga Puskesmas Korpri terakreditasi.
Kepala Dinas Kesehatan drg. Irna Safrina Sembiring Meliala M.Kes menjelaskan, akreditasi sudah menjadi kewajiban sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 75 tahun 2014 tentang pusat kesehatan masyarakat, serta Permenkes No. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama tempat praktik mandiri dokter dan dokter gigi.
Ia mengemukakan, meski Dinas Kesehatan tidak diakreditasi, akan tetapi Puskesmas harus diakreditasi mengikuti ketentuan yang ada. “Tim akreditasi ini selesai apabila 19 Puskesmas di Karo nantinya sudah diakreditasi. Di tahun ini, Puskesmas Korpri menjadi Puskesmas ke 17 yang diakreditasi,” tutur Irna.
Sementara, ketua tim surveior Syawaluddin SKM menjelaskan, akreditasi memiliki proses dan tidak bisa instan. Menurutnya, tugas pihaknya untuk menelusuri dokumen-dokumen dan ini membutuhkan keterbukaan. Hal ini dimaksudkan agar tim dapat menentukan penilaian kelayakan atau kelulusan akreditasi.
“Kita juga mengecek sarana dan prasarana. Kedepan, Puskesmas akan dijadikan preventif dan promotif. Ini program Kementerian Kesehatan RI saat ini. Jadi orang datang ke Puskesmas untuk berkonsultasi terkait kesehatan. Kalau sudah sakit, ya harus dibawa ke rumah sakit untuk diobati agar kembali sehat. Inilah gambaran kami disini,” terang Syawaluddin.
Lebih spesifik disampaikan, kedepan, perbaikan-perbaikan ini harus ada perubahan. “Jangan takut atas kehadiran tim surveior, nikmati saja. Sesuai pengalaman kami, ada rasa ketakutan saat tim datang. Untuk itu, pahami sesuai regulasi, kami siap mengarahkan demi perbaikan yang lebih baik,” pungkasnya.
- PARDI SIMALANGO